Minggu, 10 Juni 2018

Berapa Kepadatan Ideal Ikan di Kolam?





Membahas soal kepadatan, tentu tidak akan lepas dari tingkat padat tebar benih di awal. Bagi petani pemula, mungkin informasi mengenai jumlah padat tebar yang ideal terlihat simpang siur karena satu sumber mengatakan 100, tapi sumber lain menyarankan 200, 600, bahkan sampai 2000 ekor/m2. Beragamnya angka tersebut dikarenakan praktek masing-masing petani berbeda-beda tergantung kebiasaan dan pengalamannya. Tapi, apa saja sebetulnya faktor yang menentukan kepadatan ikan dalam media budidaya?
Kandungan Oksigen
Sebagaimana manusia, ikan pun perlu cukup oksigen. Ukuran benih yang kecil pastinya akan mendapatkan cukup oksigen dalam air kolam, tapi ketika ikan semakin tumbuh besar dengan jumlah yang sama, pastinya membutuhkan lebih banyak oksigen. Cara mensiasatinya adalah dengan adanya sirkulasi air atau secara berkala mengganti air kolam sebanyak 25-30%. Jika ikan belum masanya dipanen tapi tidak tumbuh lagi, tandanya sebagian ikan perlu dipindahkan ke media kolam yang baru.
Faktor lingkungan lainnya adalah cuaca. Tidak jarang ketika cuaca tidak mendukung seperti musim kemarau/musim hujan ekstrem, petani akan mengurangi padat tebar demi mencegah gagal panen.
Metode Budidaya
Metode budidaya juga banyak mempengaruhi kapasitas ikan. Contohnya, budidaya lele menggunakan metode bioflok biasanya memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada metode budidaya biasa. Hal ini disebabkan karena bioflok memiliki lebih banyak pakan alami yang berasal dari kumpulan plankton dan mikroorganisme di dalam flok.
Sistem RAS atau media yang memiliki sirkulasi lebih banyak juga memungkinkan untuk padat tebar tinggi. Contohnya, seperti yang dilansir dari bibitikan, padat tebar yang disarankan adalah sebagai berikut:
– Untuk kolam ketinggian 0.75 m, padat tebar 200 ekor/m2 dengan sistem sirkulasi, dan 75 ekor/m2 tanpa sirkulasi.
– Untuk kolam ketinggian 1.25 m, padat tebar 300 ekor/m2 dengan sistem sirkulasi, dan 150 ekor/m2 tanpa sirkulasi.
Sirkulasi erat kaitannya dengan ketersediaan oksigen. Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, dengan sirkulasi, oksigen terlarut bertambah sehingga kepadatan ikan dapat ditingkatkan.
Pertumbuhan Ikan
Jumlah ikan yang terlalu padat tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Semakin banyak ikan, maka kompetisi untuk mendapatkan makan juga semakin tinggi. Jika jumlah pakannya tidak disesuaikan, maka ikan bisa jadi tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup sehingga tingkat ADG (average daily growth)-nya rendah, alias pertumbuhannya terhambat. Bagi komoditas lele, ketika pakan kurang maka tidak menutup kemungkinan adanya kanibalisme pada sesamanya yang berukuran kecil.
Kepadatan ikan yang tinggi pada suatu kolam juga meningkatkan risiko ikan terkena penyakit. Semakin banyak ikan maka semakin menumpuk juga kotoran yang menjadi senyawa amonia berbahaya bagi ikan. Belum lagi, dengan banyak berdesakan, kulit ikan dapat terluka dan muncul infeksi yang rentan penyakit. Hal ini tentu berpengaruh pada sintasan atau SR (survival rate). Padat tebar benih di awal bisa tinggi tapi dengan nilai SR yang rendah maka hasil panennya pun kurang maksimal.
Bagi sebagian petani, solusi untuk SR yang tetap baik dalam kondisi media yang rentan penyakit adalah dengan menggunakan strain yang tahan penyakit. Pada komoditas lele, lele masamo, lele burma, dan lele sangkuriang adalah jenis lele yang dikenal tahan banting.


Padat Tebar Lele
Pada pembesaran lele, 100 ekor/m2 adalah jumlah padat tebar yang paling sering disarankan bagi para pemula. Menurut SNI 01-6484.5-2002 untuk pembesaran lele dumbo, padat tebar yang disarankan lebih kecil lagi, yaitu 25 – 35 ekor/m2 dengan kolam tanah atau beton yang berukuran minimal 100 m2 dan kedalaman air 0.75 – 1.5 m.
Semoga informasi di atas dapat menambah referensi Anda untuk menentukan kapasitas ikan dan padat tebar di kolam.

sumber : http://efishery.com/efishery-university/siar/berapa-kepadatan-ideal-ikan-di-kolam/

Tidak ada komentar:

Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.) dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini menteri Kelautan dan  Perikanan mengeluarkan peraturan baru untuk pengelolaan lobster ...