Minggu, 17 Juni 2018

Mengenal Azolla sebagai Pakan Alternatif Ikan





Azolla merupakan tumbuhan paku air yang daunnya mengapung di permukaan, sedangkan akarnya menggantung di bawah air. Azolla yang dalam masyarakat sering dikenal sebagai ganggeng, mata lele, atau mata air, sering ditemukan pada genangan air, selokan, kolam, persawahan, danau, atau sungai. Sering kali azolla dianggap sebagai gulma atau tanaman pengganggu. Namun, sebenarnya tumbuhan paku ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau pakan ikan, bahkan pupuk tanaman. Beberapa jenis azolla yang dikenal sampai saat ini antara lain Azolla pinnata, A. caroliniana, A. filliculoides, A. mexicana, A. microphylla dan A. nilllotica.

Kandungan protein dalam azolla mencapai 23-30% dan mengandung asam amino essensial yang lengkap sehingga baik untuk dijadikan pakan alternatif. Selain itu azolla mudah dibudidayakan dan cepat dalam pertumbuhannya. Ikan dapat mengonsumsi azolla dalam bentuk segar atau dalam bentuk tepung yang diformulasikan dengan bahan pakan lain menjadi pelet. Pemberian azolla sebagai pakan ikan dalam bentuk segar ke dalam kolam sebaiknya menggunakan azolla muda yang berumur sekitar 20 hari dengan dosis 50-80% berat badan ikan setiap harinya. Jenis-jenis ikan yang dapat diberi pakan alternatif azolla merupakan ikan-ikan herbivora seperti ikan gurami, mas, tawes, karper, nila, dan lainnya. Penggunaan azolla sebagai pakan alternatif ikan tentu dapat menekan biaya produksi. Hal tersebut karena pada umumnya biaya pakan menjadi biaya produksi terbesar dalam budidaya ikan.
Pemberian pakan azolla segar, selain langsung dalam kolam dapat juga dilakukan dengan sistem Azolla Mina Padi (AMP). AMP ini merupakan budidaya ikan yang dibarengi dengan budidaya padi pada sawah dengan pakan ikan menggunakan azolla yang dibiarkan tumbuh dalam mina padi. Persiapan lahan dilakukan seperti halnya persiapan lahan untuk mina padi pada umumnya. Dibuat caren dengan kedalaman 25-30 cm dan lebar 40-50 cm di sepanjang pematang, menyilang, atau di tengah-tengah lahan. Caren ini perlu dilengkapi dengan saluran masuk dan keluarnya air. Caren berfungsi sebagai tempat ikan berenang bebas dan nantinya caren ini berfungsi untuk memudahkan pemanenan ikan.
Pada sistem budidaya Azolla Mina Padi, penebaran bibit azolla dilakukan setelah 3-5 hari dari penanaman bibit padi. Bibit azolla yang digunakan yaitu sebanyak 2 ton/ha. Dalam kurun waktu 3-5 hari produksi azolla dapat mencapai dua kali lipat. Apabila pertumbuhan azolla telah sampai memenuhi dan menutupi lahan, sebagian azolla dapat dibenamkan ke dalam tanah sebagai pupuk untuk tanaman padi. Selain dapat digunakan sebagai pakan alternatif, azolla juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Azolla segar mengandung 0,2-0,3% nitrogen dan kandungan C/N 15-18 : 1. Dengan sistem budidaya AMP ini, tidak hanya produktivitas ikan saja yang meningkat tetapi produktivitas padi pun dapat meningkat.

sumber :
https://farming.id/mengenal-azolla-sebagai-pakan-alternatif-ikan/

Tidak ada komentar:

Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.) dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini menteri Kelautan dan  Perikanan mengeluarkan peraturan baru untuk pengelolaan lobster ...