Teknologi sudah sangat berkembang dan mempengaruhi cara hidup manusia
saat ini. Teknologi telah menghasilkan sesuatu yang mampu membuat
kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan praktis. Setiap produk
teknologi memang memberikan pengaruh positif terhadap cara hidup
manusia, namun juga telah berkontribusi memberikan pengaruh negative.
Salah satu produk teknologi yang berpengaruh besar baik secara
positif maupun negative terhadap kehidupan manusia adalah plastik.
Istilah plastik mencakup produk
polimerisasi sintetik
atau semi-sintetik. Plastik merupakan material yang baru secara luas
dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar
biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an,
menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun
pada tahun
2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara
Eropa Barat mencapai 60 kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80 kg/orang/tahun, sementara di
India hanya 2 kg/orang/tahun (Wikipedia, 2017).
Tingginya penggunaan plastic dalam kehidupan sehari-hari ini
sayangnya tidak sebanding dengan upaya untuk mendaur ulang plastic.
Plastic perlu didaur ulang karena plastic merupakan bahan sintetik yang
tidak mudah terurai dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat
terurai sendiri oleh alam. Banyak produk plastik yang tidak terdaur
ulang akhirnya tersebar di lingkungan bebas, termasuk laut.
Sebuah hasil penelitian dari Ilmuwan kelautan dari University of
Georgia dirilis di Science (science.sciencemag.org). Penelitian tersebut
menemukan fakta bahwa sekitar 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton sampah
plastik telah memasuki lautan pada tahun 2010. Ini setara dengan kurang
lebih antara 4.762.000.000 – 12.700.000.000 kg. Jika dibandingkan,
beratnya mencapai 1,3 kali berat Piramida Besar di Giza, Mesir. Sampah
plastik dengan mudah dapat mencapai lautan dan mencemari lautan. Sampah
yang dibuang sembarangan, tidak dikelola dengan baik, akan terbawa air
hujan ke
sungai yang akhirnya sampai ke laut.
Tim Ilmuwan yang dipimpin oleh Jenna R. Jambeck ini pun menelusuri
asal mula sampah-sampah plastik yang berada di lautan tersebut.
Penelitian mencakup 192 negara pesisir di dunia, termasuk Indonesia.
Hasilnya cukup mencengangkan, Tim Ilmuwan meranking 20 negara pesisir
penyumbang terbesar sampah plastik di lautan. Dalam ranking tersebut,
Indonesia menduduki negara nomor dua terbesar penghasil dan penyumbang
sampah plastik ke lautan. Total sampah plastik dari negara Indonesia
mencapai 1,29 juta metrik ton per tahun. Indonesia hanya kalah dari
China yang menghasilkan sampah plastik ke lautan sebanyak 3,53 juta
metrik ton per tahun. Mengungguli Filipina dan Vietnam yang
masing-masing menyumbang 0,75 dan 0,73 juta metrik ton sampah plastik
per tahun.
Beberapa tahun lalu, para peneliti menemukan sampah plastik berbentuk pulau seukuran Texas (696.241
km²)
mengapung di sekitar Samudera Pasifik. Sayangnya, sampah plastik ini
berperan dalam kehancuran habitat mahluk laut, kejadian terjerat, dan
membunuh ribuan satwa laut setiap tahunnya. Setiap plastik yang kita
gunakan menambah ukuran dari pulau sampah plastik ini.
Kerusakan yang diakibatkan oleh sampah plastik ini bisa sangat besar
dampaknya terhadap makhluk hidup, khususnya biota laut. Kerusakan besar
itu dapat kita kurangi dengan mulai peduli terhadap sampah plastik yang
kita hasilkan sehari-hari dengan tindakan sederhana. Berikut adalah
kiat-kiat untuk memulai hidup anda tanpa menambah penggunaan plastik.
1. Miliki botol minum anda sendiri
Memiliki botol minum sendiri untuk memenuhi kebutuhan air anda akan
sangat berdampak pada pengurangan jumlah sampah plastik dari botol air
kemasan. Botol air minum dari aluminium atau logam lainnya yang aman
bagi kesehatan akan bertahan sampai bertahun-tahun, bayangkan apa yang
akan dihasilkan jika bertahun-tahun itu anda mengkonsumsi air kemasan
dengan botol plastik.
2. Kurangi atau hindari menggunakan sedotan atau tutup gelas dari plastik
Benda kecil yang sering kita gunakan untuk minum ini seringkali kita
remehkan begitu saja. Kita mingkin hanya menghasilkan 1 sampai 5 per
hari sampah sedotan atau tutup botol, tapi bagaimana jika seperlima
penduduk bumi menggunakan sedotan sebanyak yang kita gunakan?, anda bisa
bayangkan berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan, setiap hari.
3. Gunakan tas belanja anda sendiri
Menggunakan tas belanja sendiri dari bahan kain atau bahan lainnya
yang ramah lingkungan akan mampu mengurangi sampah plastik yang
dihasilkan dari penggunan tas plastik. Memang saat ini sudah ada produk
degradable bag yang mampu hancur dengan sendirinya, namun akan lebih
baik jika tidak menghasilkan sampah, kan?.
4. Kurangilah menggunakan produk dengan kemasan plastik
Semakin banyak produk dengan kemasan plastik yang kita gunakan,
semakin banyak pula sampah plastik yang kita hasilkan. Pilihlah
produk-produk yang menggunakan kemasan ramah lingkungan.
5. Jangan membuang sampah plastik baru
Menggunakan sesuatu yang dapat digunakan berkali-kali akan sangat
membantu mengurangi sampah plastik. Itu artinya kita tidak menyumbang
sampah baru bagi lingkungan.
6. Jika waktu memungkinkan, makanlah di lokasi
Jika anda ingin membeli makanan dan memiliki waktu luang, maka
makanlah di tempat anda membeli makanan. Anda akan berkontribusi untuk
tidak menghasikan sampah baru yang berasal dari bungkus makanan yang
anda beli.
7. Miliki gelasmu sendiri untuk kopi harianmu
Jika anda memiliki kebiasaan meminum kopi di pagi hari, atau waktu
lain di kedai kopi, setiap hari, maka lebih baik anda menggunakan gelas
pribadi yang dapat anda gunakan setiap waktu saat anda membeli kopi. Hal
ini untuk mengurangi penggunaan gelas plastik, tutupnya, dan sedotannya
yang pada akhirnya akan menjadi sampah.
8. Pakailah alat masak dari bamboo atau kayu
Nyatanya, menggunakan material dari bahan yang berasal dari alam akan
berdampak positif bagi kesehatan, serta lingkungan tentunya.
9. Belilah dalam jumlah banyak
Jika anda membeli barang dalam jumlah banyak, anda akan dipaksa untuk
menggunakan wadah yang dapat memuat barang-barang itu dan menggunakan
wadah milik kita sendiri seperti container atau keranjang belanja.
Membeli barang dalam jumlah yang banyak akan lebih hemat uang dan hemat
waktu, kan?
10. Bahkan, keju dan daging tidak membutuhkan kemasan
Jika anda membeli keju atau daging, anda dapat menggunakan bungkus kain bersih yang dapat anda bawa sendiri.
11. Perhatikanlah cara hidupu, buatlah perubahan kecil yang berdampak besar
Lihatlah setiap detil cara hidup anda, atau rutinitas yang selalu
anda lakukan setiap saat. Adakah hal-hal kecil yang dapat anda ubah
untuk lebih ramah terhadap lingungan?,contohnya jika anda terbiasa
meminum air dalam kemasan sekali pakai, cobalah untuk membawa air minum
dari rumah dengan menggunakan botol air minum anda sendiri, akan lebih
terjamin kesehatan dan tentunya baik untuk lingkungan bukan?
12. Pakailah korek api kayu daripada korek api plastik
Korek api kayu tidak menghasilkan sampah jika telah habis digunakan,
namun sebaliknya, korek api plastik tentu saja akan menghasilkan sampah
plastik jika sudah tidak digunakan.
13. Lalu, sampaikan pada lainnya
Semua yang anda lakukan untuk membantu menjaga lingkungan kita akan
sangat menginspirasi orang lain sehingga tergerak untuk melakukannya
juga, maka sebarkanlah apa yang anda lakukan.
Sumber :
DENIS DENCIKTRA, S.St.Pi ( BPPP Tegal)