Rabu, 18 Juli 2018

LEDikan, Teknologi Pemikat Ikan Karya Peneliti Indonesia

 
 image_title
 
 
 Kini nelayan Indonesia tak perlu lagi khawatir tak memperoleh ikan. Sebab telah ditemukan teknologi yang akan membantu nelayan memikat ikan.
Adalah Agus Cahyadi, peneliti Badan Riset dan SDM dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagai penemu teknologi pemikat ikan itu, yang dinamai LEDikan. Itu adalah lampu LED dengan desain dan spesifikasi khusus yang digunakan untuk membantu nelayan memperoleh ikan.
”Saya ciptakan alat ini untuk bisa membantu nelayan memperoleh hasil tangkapan yang lebih banyak, penemuan alat ini sudah dari tahun 2013 dan sudah mulai diproduksi masal sejak tahun lalu,” ungkap Agus, seperti disiarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Meskipun sederhana, inovasi penemuan Agus sangat aplikatif dan bermanfaat bagi nelayan. Faktanya menunjukkan nelayan  yang  menggunakan lampu LEDikan mampu meningkatkan hasil tangkapannya hingga lima kali lipat.
"Kalau biasanya nelayan memperoleh 100 kg untuk bagan ukuran 8,5 x 8,5 meter untuk sekali angkat, dengan penngunaan LEDikan jumlahnya bisa menjadi 500 kg. Bahkan kalau sedang melimpah hasil tangkapannya bisa sampai satu ton," tuturnya.
Biasanya LEDikan di pasang di bawah air di bagan atau rumpon milik nelayan, gunanya untuk menarik ikan datang. Lebih rinci Agus menerangkan prinsip kerja alat ini.
”Spektrum cahaya yang dihasilkan dari lampu LED ini dapat menarik plankton. Nah, plankton-plankton tersebut akan mengundang ikan kecil untuk datang, kemudian ikan yang berukuran besar datang untuk memakan kumpulan ikan kecil tersebut, sehingga terjadi rantai makanan dan scholing (kumpulan) ikan  di sekitar bagan/rumpon yang kemudian masuk ke dalam jaring nelayan,” papar Agus.

Keunggulan
Dibandingkan dengan lampu biasa yang umumnya digunakan nelayan untuk menangkap ikan, LEDikan memiliki beberapa keunggulan. Agus mengurai beberapa kelebihan alat LEDikan ini. Pertama, alat ini menggunakan bahan yang renewable sehingga bisa berkali-kali lebih hemat ketimbang lampu biasa.
Kedua, LEDikan lebih terang dengan spektrum cahaya RGB yang dirancang khusus disesuaikan dengan target ikan tangkapan. Ketiga, penggunaannya bisa dicelupkan ke bawah air dan panas lampu tidak membuat ikan menjauh, justru sebaliknya dapat menarik ikan datang.
Keempat, alat ini portable jadi memudahkan operasi penangkapan di laut. Kelima, aman digunakan bagi nelayan tidak mengeluarkan percikan api atau konslet.
”LEDikan juga awet dibandingkan lampu biasa. Umur pakainya bisa sampai lima tahun. Kalau lampu biasa yang dipakai paling dalam hitungan minggu sudah putus akibat terkena angin dan terlalu panas. Lalu, penggunaannya juga tidak bisa dipakai untuk di bawah air. Ini menyulitkan nelayan," paparnya. (ren)

Sumber : viva news.com

Sabtu, 14 Juli 2018

Mengenal Fish Finder, Teknologi Baru Memburu Ikan


Pukat, jaring, cantrang bahkan bom ikan adalah beberapa jenis alat tangkap ikan yang biasa digunakan oleh nelayan modern.
Hanya saja ternyata beberapa alat yang digunakan nelayan juga dapat merusak biota laut yang lainnya. Kurangnya edukasi betapa pentingnya menggunakan jenis alat tangkap yang sesuai dan tidak merusak biota laut mengakibatkan nelayan masih menggunakannya sampai saat ini.
Beberapa waktu lalu, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang larangan penggunaan alat tangkap ikan, seperti cantrang, bom ikan, pukat hela, pukat tarik dan beberapa jenis lainnya. Hal ini mengakibatkan nelayan protes bahkan melakukan aksi penolakan dengan demo massal.
Kian kemari, teknologi semakin berkembang. Nelayan semakin dipermudahkan untuk mencari ikan.
Salah satu teknologi baru yang bisa digunakan nelayan untuk mencari ikan adalah fish finder.

Fish finder awalnya dikembangkan pada jaman perang dunia kedua. Awalnya penggunaan alat ini dijadikan alat perang, yaitu menjadi alat pencari kapal selam musuh di dalam laut. Namun semakin berkembangnya jaman, alat ini kemudia terus ditingkatkan daya gunanya hingga akhirnya menjadi fish finder yang bisa digunakan nelayan seperti saat ini.
Pada umumnya fish finder berfungsi sebagai alat navigasi kapal, melihat dasar air (echo sounder) dan sebagai kompas digital. Dengan teknologi terbaru, fish finder semakin canggih hingga dapat melacak keberadaan ikan.
Fish finder merupakan alat untuk melacak keberadaan ikan di laut, danau dan sungai. Prinsip kerja fish finder yaitu dengan gelombang suara berfrekuensi antara 15 kHz sampai 455 kHz dipancarkan transduser dipantulkan oleh dasar perairan kemudian ditangkap kembali oleh transduser.

Fish finder memiliki beberapa komponen dengan fungsi yang berbeda, berikut penjelasannya:
Transmitter
Bagian yang memproduksi pulsa listrik untuk dikirimkan ke transducer dan diperkuat terlebih dahu dalam power amplifier sebelum disalurkan transducer.
Transducer
Berfungsi untuk merubah pulsa listrik menjadi gelombang suara. Lalu dipancarkan ke dalam laut dan mengubah energi suara menjadi energi listrik pada saat pantulan berupa gema diterima. Lalu akan dipantulkan dan diterima oleh transducer receiver.
Receiver
Memiliki fungsi sebagai penerima atau penangkap signal gelombang suara pantul dari objek.
Recorder
Berfungsi sebagai alar pencatatat yang ditulis ked alma kertas serta menampilkannya pada layar display.
Berikut manfaat fish finder bagi para nelayan tangkap:
  • Fish finder yang dilengkapi GPS (Global Positioning System) dapat memudahkan nelayan untuk mengetahui posisi ikan.
  • Fish finder juga dapat mengurangi beban nelayan akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Karena nelayan dapat pergi ke daerah yang banyak ikannya.
  • Dapat mengukur dan menganalisa hampir semua yang ada di dasar laut, seperti mendeteksi lokasi bangkai kapal, mengestimasi biota laut, mengukur kecepatan arus dan masih banyak lagi yang lainnya.
Saat ini fish finder memiliki peranan besar dalam sektor perikanan dan kelautan, saah satunya adalah dalam pendugaan sumber daya ikan. Mulai dari kelimpahan ikan, kepadatan sebaran ikan, ukuran dan panjang ikan.
Dengan manfaat yang begitu banyak didapat dari fish finder ini, tidak ada salahnya untuk dicoba digunakan para nelayan. Fish finder ini memiliki harga berkisar Rp 900.000 – Rp 6.000.000,- tergantung dari jenis dan kebutuhan Anda.
Beberapa negara maju seperti Norwegia, Jepang, Amerika Serikat, Cina dan Peru menggunakan teknologi untuk melakukan eksplorasi sumber daya dengan cepat, optimal, efisien dan ekonomis.

Sumber :

https://lisa.id/nelayan/artikel/5ad73d8eaac1b58b569977a2

Rabu, 11 Juli 2018

Mengenal Jenis-Jenis Ikan Pari (Rays)

      Ikan pari (rays) termasuk dalam sub grup elasmobranchii, yaitu ikan yang bertulang rawan dan grup Cartilaginous (Last and Stevens,1994). Ikan pari mempunyai bentuk tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip dada (pectoral, fins)-nya melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya, sehingga tampak atas atau tampak bawahnya terlihat bundar atau oval. Ikan pari umumnya mempunyai ekor yang sangat berkembang (memanjang) menyerupai cemeti. Pada beberapa spesies, ekor ikan pari dilengkapi duri penyengat sehingga disebut 'sting-rays', mata ikan pari umumnya terletak di kepala bagian samping. Posisi dan bentuk mulutnya adalah terminal (terminal mouth) dan umumnya bersifat predator. Ikan ini bernapas melalui celah insang (gill openings atau gill slits) yang berjumlah 5-6 pasang. Posisi celah insang adalah dekat mulut di bagian bawah (ventral). Ikan pari jantan dilengkapi sepasang alat kelamin yang disebut "clasper" letaknya di pangkal ekor. Ikan pari betina umumnya berbiak secara melahirkan anak (vivipar) dengan jumlah anak antara 5-6 ekor. Gambar 1, menyajikan ilustrasi ikan pari dengan bagian-bagiannya.
Gambar 1 : Bentuk Ikan Pari dan Bagian-Bagiannya
Ukuran ikan pari dewasa bervariasi dari ukuran yang ralatif kecil, yaitu lebar 5 cm dengan panjang 10 cm (famili NARKIDAE) hingga berukuran sangat besar yaitu lebar 610 cm dengan panjang 700 cm (pari Manta, famili MOBULIDAE). Jumlah jenis ikan pari yang mendiami perairan di seluruh dunia belum ada informasi yang tepat. Adapun yang pernah teridentifikasi secara akurat di Indonesia sesuai hasil penelitian Sainsbury et,al.(1985) dan Tarp and Ifailola (1982) yang dilakukan di Samudera Hindia sebanyak 16 spesies. Penelitian lain yang di lakukan di Laut Cina Selatan oleh Isa et.al. (1998) mencatat sebanyak 4 spesies. Distribusi geografis ikan pari adalah sangat luas, ikan pan ditemukan diperairan tropis, subtropis dan perairan di antartika yang dingin.
Jenis-Jenis Ikan Pari (Rays)
1. Pari Mondol-White Spotted Whipray (Himantura Gerardi)
2. Pari Minyak – Blue Spotted Maskray (Dasyati Kuhlii)
3. Pari Cingir – Whiptail Stingray (Himantura Bleekeri)
4. Pari Keprak / Pari Kupu-Kupu – Zonetail Butterfly Rays (Aetoplatea Zonura)
5. Pari Mutiara – Jenkins Whipray (Himantura Jenkinsii)
6. Pari Hidung Runcing -Sharpnose (Dasyatis Zugei)
7. Pari Macan – Leopart Whipray (Himantura Undulata)
8. Maugean Skate
9. Giant Shovelnose Ray (Rhinobatos typus)
10. Pari Hiu – Shark Ray (Rhina ancylostoma)
11. White Spotted Shovelnose Ray (Rhynchobatus djiddensis)
12. Spotted Shovel Nose Ray (Aptychotrema sp)
13. Yellow Shovel Nose Ray (Aptychotremata sp)
14. Brown Stingaree (Urolophus westraliensis)
15. Blotched Stingaree (Urolophus mitosis)
16. Banded Numbfish (Narcine westraliensis)
17. Ornate Numbfish (Narcine sp)
18. Numbfish (Hypnos monopterygium)
19. Eyed Skate (Raja sp)
20. Western Round Skate (Irolita sp)
21. Brown Stingray (Dasyatis annolatus)
22. Brown Reticulad Stingray (Dasyatis teylandi)
23. Blue Spotted Stingray (Dasyatis kuhlii)
24. Black Stingray (Dasyatis thetidis)
25. Cowtail Stingray (Pastinachus sephen)
26. Black Blotched Stingray (Taeniura meyeni)
27. BLue Spotted Fantail Stingray (Taeniura iymma)
28. Black Spotted Stingray (Himantura toshi)
29. Manta Ray (Manta birostris)
30. Patchwork Stingaree (Urolophus flavomosaicus)
31. Rat Tailed Ray (Gymnura australis)
32. Pari Burung Elang - Barbless Eagle Ray (Aetomyleus nichofii)
33. Pari Burung Elang - Spotted Eagle Ray (Aetobatus narinari)
34. Pari Harimau
35. Pari Raksasa
36. Pari Mirip Manusia

Pustaka : Sumberdaya Ikan Elasmobranchii di Laut Jawa, Balai Riset Perikanan Laut, 2005 dan Marine Fishes Of South East Asia, 1997 by Gerry Allen serta Berbagai artikel dari beberapa blog.  http://mukhtar-api.blogspot.com/2008/10/mengenal-jenis-jenis-ikan-pari-rays_20.html

Senin, 09 Juli 2018

SIRIP HIU, MANFAAT DAN BAHAYANYA

Hasil gambar untuk sirip hiu
Sirip hiu merupakan salah satu produk perikanan yang cukup mahal. Biasanya sirip hiu diolah menjadi serat-serat seperti mie hun yang kemudian dimasak sebagai bahan untuk membuat soup oleh suku Chinese dimanapun mereka tinggal di seluruh dunia, yang biasanya disajikan dihari-hari besar, seperti hari pernikahan, Hari Raya Imlek, Cap Gomeh maupun Sembahyang Pekong. Adapun dua negara yang menjadi tujuan ekspor sirip hiu yang tertinggi permintaannya, berdasarkan data FAO, adalah Hongkong dan Singapura, yang memang sebagian besar penduduknya suku Chinese. Dan yang cukup membanggakan mungkin dalam tanda kutip, Indonesia sebagai top producer sirip hiu nomor satu sesuai data FAO.
Produk sirip hiu diproses dan dipasarkan secara lokal, lintas daerah, dalam negeri maupun luar negeri dalam beberapa bentuk. Beberapa antaranya adalah dalam keadaan segar dan basah dan tidak diproses (Wet fins), biasanya dalam pengiriman menggunakan es batu dan untuk tujuan lokal. Kemudian dalam bentuk sirip mentah yang kering (raw fins), lengkap dengan denticles dan cartilaginous platelet. Sirip ini masih lengkap dan dalam keadaan kering. Selanjutnya sirip yang kulitnya dilepas (semi prepared), akan tetapi seratnya utuh dan dalam keadaan kering. Bentuk ini, diangap paling mahal karena sudah dianggap murni, dimana sirip ekor dapat dalam keadaan utuh, sedangkan sirip dada dan punggung harus dibagi dua. Kemudian dalam keadaan ready untuk dimasak (fully prepared), beku (Frozen prepared fins), dengan penggaraman (in brine), dimana sirip masih segar dan utuh, diperuntukkan untuk pengiriman domestik, namun harus segera dikirim agar produk tidak rusak. Kemudian sudah diolah menjadi soup, dimana siap disantap.
Sejak berabad-abab yang lalu, suku Chinese yang nenek moyangnya dari China, sudah mengenal makanan dari sirip hiu. Hal ini diketahui dari tulisan-tulisan Dinasti Ming (1368-1644), yang memberitahukan soup sirip hiu dipromosikan sebagai makanan yang eksotis dan sehat oleh kaisar-kaisar dan para bangsawan. Sepanjang masa, sirip hiu dipercaya sabagai salah satu dari delapan makanan laut yang sangat berharga karena sirip hiu dianggap langka. Sajian sirip hiu menjadi menu utama pada perjamuan-perjamuan resmi. Biasanya sirip hiu akan disajikan pada malam hari oleh tuan rumah sebagai tanda untuk menunjukkan rasa hormat yang mendalam pada tamu yang diundang dan penyajian soup sirip hiu ini, menunjukkan status sosial yang bergengsi bagi seorang Suku Tiongkok. Bulan dimana permintaan sirip hiu, permintaannya cukup tinggi adalah Bulan Oktober sampai Bulan Februari. Di bulan ini Suku Chinese mempercayai bahwa bulan tersebut adalah bulan yang membawa keberuntungan, dan biasanya di bulan-bulan tersebut pesta pernikahan banyak diselenggarakan, dan puncaknya di Pesta Chinese New year (Hari Raya Imlek). Akan tetapi di Bulan Juli hingga Bulan Agustus, pesta jarang diadakan karena, dua bulan tersebut dianggap bulan yang tidak menguntungkan bagi Suku Chinese, sehingga mempengaruhi demand sirip hiu, yang cenderung menurun.
Dibalik berharganya nilai tradisional sirip hiu oleh Suku Tiongkok, seberapa besarkah nilai gizi sirip hiu. Berdasarkan dokumentasi dari buku-buku medis China kuno, sirip hiu memilik banyak manfaat, diantaranya untuk peremajaan, untuk meningkatkatkan nafsu makan, memberikan gizi untuk darah, dan dipercaya baik untuk kesehatan paru-paru, ginjal, tulang dan bagian tubuh yang lain. Adapun komposisi kimia dalam 100 gram sirip hiu adalah sebagai berikut,
Water
14.0 g
Protein*
83.5 g
Fat
0.3 g
Carbohydrate
0.0 g
Ash
2.2 g
Calcium
146.0 mg
Phosphorus
194.0 mg
Iron
15.2 mg
Food energy
337 kca
Sumber :Data FAO dalam Food composition tables, People's health publication, Beijing
Dari data tersebut diatas, komposisi protein sangat kurang kandungannya akan essential amino acid Tryptophan yang bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan, dimana ikan kembung dan Ikan Salmon sangat tinggi ditemukan kandungannya.
Namun dibalik manfaat yang dipercaya, ada pendapat yang menyatakan bahwa ikan hiu sangat bermanfaat untuk kesehatan hanyalan mitos belaka. Ikan hiu merupakan hewan karnivora, yang banyak mengandung merkuri. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), menemukan  bahwa ikan hiu tidak disarankan untuk dikonsumsi karena tingginya kadar merkuri dan logam berat lain yang terkandung di dalamnya. Bahkan, pada beberapa jenis ikan hiu, kandungan merkurinya sangat tinggi. Merkuri merupakan salah satu unsur logam yang terkontaminasi dari endapan mineral dan juga logam berat, serta aktivitas vulkanik. Dampak mengkonsumsi merkuri pada tubuh manusia membunuh secara pelan-pelan dan bisa juga secara cepat, tergantung tingginya merkuri yang dikonsumsi. Tidak heran, jika anda pernah memakan daging Ikan Hiu, tenggorokan akan terasa sangat kering.
Wanita hamil dan anak-anak di Amerika Serikat sudah direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika atau Food and Drug Administration (FDA), untuk tidak mengkonsumsi ikan hiu, untuk sirip maupun dagingnya, karena tingginya kandungan logam berat berbahaya seperti merkuri dalam Ikan Hiu. Jika wanita hamil mengkonsumsi Ikan Hiu, kandungan merkurinya dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan otak dan syaraf bayi/janin. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya kelak, seperti kemampuan kognitif, daya konsentrasi, kemampuan bahasa, memori, motorik, visual dan kemampuan spasial. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan merkuri dapat menyebabkan autisme pada anak. Kemudian untuk anak-anak khususnya balita, tentunya dampaknya lebih besar dan buruk karena otak mereka masih dalam phase pertumbuhan dan perkembangan. Untuk orang dewasa, logam berat merkuri dapat merusak sistem saraf pusat dan sistem kardiovaskular. Selain itu, kesuburan pria atau kemandulan juga dapat menyerang pria dan menurunkan kemampuan koordinasi gerak tubuh, gangguan bicara, mendengar, berjalan, dan lemah otot jika mengkonsumsi merkuri.
Tak hanya itu, menurut WHO, merkuri memiliki efek toksik yang bisa mengganggu sistem saraf, pencernaan, imun tubuh, paru-paru, ginjal, kulit, dan mata. Merkuri masuk dalam 10 besar kelompok zat kimia berbahaya yang harus diwaspadai. Selain merkuri, menurut studi dari University of Miami yang diterbitkan dalam Journal Marine Drugs, sirip ikan hiu juga kaya akan kandungan BMAA, yaitu neurotoksin berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai penyakit neurodegeneratif (penyakit penurunan fungsi otak) pada manusia seperti Alzheimer. Perlu diketahui juga bahwa pada sirip hiu sering pula ditambahkan Hidrogen Peroksida, yaitu zat yang dapat meningkatkan radikal bebas dan berbahaya bagi tubuh.
Dibalik nilai-nilai berharga tradisional yang tetap dipercaya sirip hiu, ternyata ada fakta yang mencengangkan, pertanyaanya adalah masihkah anda ingin mengkonsumsi sirip hiu?

Referensi
http://informasitips.com/bahaya-mengonsumsi-sirip-ikan-hiu
http://bpsplpadang.kkp.go.id/sirip-hiu--manfaat-dan-bahayanya

Sampah Plastik di Laut


Teknologi sudah sangat berkembang dan mempengaruhi cara hidup manusia saat ini. Teknologi telah menghasilkan sesuatu yang mampu membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan praktis. Setiap produk teknologi memang memberikan pengaruh positif terhadap cara hidup manusia, namun juga telah berkontribusi memberikan pengaruh negative.
Salah satu produk teknologi yang berpengaruh besar baik secara positif maupun negative terhadap kehidupan manusia adalah plastik. Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60 kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80 kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2 kg/orang/tahun (Wikipedia, 2017).
Tingginya penggunaan plastic dalam kehidupan sehari-hari ini sayangnya tidak sebanding dengan upaya untuk mendaur ulang plastic. Plastic perlu didaur ulang karena plastic merupakan bahan sintetik yang tidak mudah terurai dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai sendiri oleh alam. Banyak produk plastik yang tidak terdaur ulang akhirnya tersebar di lingkungan bebas, termasuk laut.
Sebuah hasil penelitian dari Ilmuwan kelautan dari University of Georgia dirilis di Science (science.sciencemag.org). Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa sekitar 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton sampah plastik telah memasuki lautan pada tahun 2010. Ini setara dengan kurang lebih antara 4.762.000.000 – 12.700.000.000 kg. Jika dibandingkan, beratnya mencapai 1,3 kali berat Piramida Besar di Giza, Mesir. Sampah plastik dengan mudah dapat mencapai lautan dan mencemari lautan. Sampah yang dibuang sembarangan, tidak dikelola dengan baik, akan terbawa air hujan ke sungai yang akhirnya sampai ke laut.
Tim Ilmuwan yang dipimpin oleh Jenna R. Jambeck ini pun menelusuri asal mula sampah-sampah plastik yang berada di lautan tersebut. Penelitian mencakup 192 negara pesisir di dunia, termasuk Indonesia. Hasilnya cukup mencengangkan, Tim Ilmuwan meranking 20 negara pesisir penyumbang terbesar sampah plastik di lautan. Dalam ranking tersebut, Indonesia menduduki negara nomor dua terbesar penghasil dan penyumbang sampah plastik ke lautan. Total sampah plastik dari negara Indonesia mencapai 1,29 juta metrik ton per tahun. Indonesia hanya kalah dari China yang menghasilkan sampah plastik ke lautan sebanyak 3,53 juta metrik ton per tahun. Mengungguli Filipina dan Vietnam yang masing-masing menyumbang 0,75 dan 0,73 juta metrik ton sampah plastik per tahun.


Beberapa tahun lalu, para peneliti menemukan sampah plastik berbentuk pulau seukuran Texas (696.241 km²) mengapung di sekitar Samudera Pasifik. Sayangnya, sampah plastik ini berperan dalam kehancuran habitat mahluk laut, kejadian terjerat, dan membunuh ribuan satwa laut setiap tahunnya. Setiap plastik yang kita gunakan menambah ukuran dari pulau sampah plastik ini.

Kerusakan yang diakibatkan oleh sampah plastik ini bisa sangat besar dampaknya terhadap makhluk hidup, khususnya biota laut. Kerusakan besar itu dapat kita kurangi dengan mulai peduli terhadap sampah plastik yang kita hasilkan sehari-hari dengan tindakan sederhana. Berikut adalah kiat-kiat untuk memulai hidup anda tanpa menambah penggunaan plastik.
1. Miliki botol minum anda sendiri
Memiliki botol minum sendiri untuk memenuhi kebutuhan air anda akan sangat berdampak pada pengurangan jumlah sampah plastik dari botol air kemasan. Botol air minum dari aluminium atau logam lainnya yang aman bagi kesehatan akan bertahan sampai bertahun-tahun, bayangkan apa yang akan dihasilkan jika bertahun-tahun itu anda mengkonsumsi air kemasan dengan botol plastik.
2. Kurangi atau hindari menggunakan sedotan atau tutup gelas dari plastik
Benda kecil yang sering kita gunakan untuk minum ini seringkali kita remehkan begitu saja. Kita mingkin hanya menghasilkan 1 sampai 5 per hari sampah sedotan atau tutup botol, tapi bagaimana jika seperlima penduduk bumi menggunakan sedotan sebanyak yang kita gunakan?, anda bisa bayangkan berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan, setiap hari.
3. Gunakan tas belanja anda sendiri
Menggunakan tas belanja sendiri dari bahan kain atau bahan lainnya yang ramah lingkungan akan mampu mengurangi sampah plastik yang dihasilkan dari penggunan tas plastik. Memang saat ini sudah ada produk degradable bag yang mampu hancur dengan sendirinya, namun akan lebih baik jika tidak menghasilkan sampah, kan?.
4. Kurangilah menggunakan produk dengan kemasan plastik
Semakin banyak produk dengan kemasan plastik yang kita gunakan, semakin banyak pula sampah plastik yang kita hasilkan. Pilihlah produk-produk yang menggunakan kemasan ramah lingkungan.
5. Jangan membuang sampah plastik baru
Menggunakan sesuatu yang  dapat digunakan berkali-kali akan sangat membantu mengurangi sampah plastik. Itu artinya kita tidak menyumbang sampah baru bagi lingkungan.
6. Jika waktu memungkinkan, makanlah di lokasi
Jika anda ingin membeli makanan dan memiliki waktu luang, maka makanlah di tempat anda membeli makanan. Anda akan berkontribusi untuk tidak menghasikan sampah baru yang berasal dari bungkus makanan yang anda beli.
7. Miliki gelasmu sendiri untuk kopi harianmu
Jika anda memiliki kebiasaan meminum kopi di pagi hari, atau waktu lain di kedai kopi, setiap hari, maka lebih baik anda menggunakan gelas pribadi yang dapat anda gunakan setiap waktu saat anda membeli kopi. Hal ini untuk mengurangi penggunaan gelas plastik, tutupnya, dan sedotannya yang pada akhirnya akan menjadi sampah.
8. Pakailah alat masak dari bamboo atau kayu
Nyatanya, menggunakan material dari bahan yang berasal dari alam akan berdampak positif bagi kesehatan, serta lingkungan tentunya.
9. Belilah dalam jumlah banyak
Jika anda membeli barang dalam jumlah banyak, anda akan dipaksa untuk menggunakan wadah yang dapat memuat barang-barang itu dan menggunakan wadah milik kita sendiri seperti container atau keranjang belanja. Membeli barang dalam jumlah yang banyak akan lebih hemat uang dan hemat waktu, kan?
10. Bahkan, keju dan daging tidak membutuhkan kemasan
Jika anda membeli keju atau daging, anda dapat menggunakan bungkus kain bersih yang dapat anda bawa sendiri.
11. Perhatikanlah cara hidupu, buatlah perubahan kecil yang berdampak besar
Lihatlah setiap detil cara hidup anda, atau rutinitas yang selalu anda lakukan setiap saat. Adakah hal-hal kecil yang dapat anda ubah untuk lebih ramah terhadap lingungan?,contohnya jika anda terbiasa meminum air dalam kemasan sekali pakai, cobalah untuk membawa air minum dari rumah dengan menggunakan botol air minum anda sendiri, akan lebih terjamin kesehatan dan tentunya baik untuk lingkungan bukan?
12. Pakailah korek api kayu daripada korek api plastik
Korek api kayu tidak menghasilkan sampah jika telah habis digunakan, namun sebaliknya, korek api plastik tentu saja akan menghasilkan sampah plastik jika sudah tidak digunakan.
13. Lalu, sampaikan pada lainnya
Semua yang anda lakukan untuk membantu menjaga lingkungan kita akan sangat menginspirasi orang lain sehingga tergerak untuk melakukannya juga, maka sebarkanlah apa yang anda lakukan.

Sumber :
DENIS DENCIKTRA, S.St.Pi ( BPPP Tegal)

Cara Menjaga dan Melestarikan laut

Manusia perlu menyadari bahaya tidak melestarikan lingkungan khususnya ekosistem laut. Bukan hanya merusak mata pencaharian sebagian besar orang Indonesia, kegiatan yang tidak bertanggungjawab ini juga dapat menimbulkan bencana bagi manusia sendiri. Oleh karena itu sangat penting pengenalan manfaat ekologi bagi kehidupan manusia sejak dini. Hal ini untuk menimbulkan kesadaran pada manusia bahwa manusia tidak hidup sendiri di Bumi ini. Berbagai upaya pelestarian lingkungan hidup yang bisa kita lakukan untuk menjaga dan melestarikan laut diantaranya berikut ini dengan menerapkan cara melestarikan laut :
  1. Menjaga kebersihan pantai dan laut dengan tidak membuang sampah di laut
  2. Melakukan daur ulang limbah industri dan pabrik sebelum dibuang melalui aliran air, laut, atau udara.
  3. Tidak merusak terumbu karang sebagai habitat berbagai biota laut. Cara melestarikan terumbu karang dapat dilihat pada artikel cara transplantasi terumbu karang
  4. Tidak mengambil bagian bagian karang sebagai cindera mata atau bahan bangunan
  5. Tidak menggunakan bom ikan, racun, dan pukat harimau dalam menangkap ikan
  6. Tidak melakukan perburuan liar
  7. Mengurangi pencemaran tanah, air dan udara
  8. Bersama dengan pemerintah, melakukan penanaman bakau atau mangrove di pesisir pantai untuk melindungi pantai dari abrasi
Sedangkan pemerintah dapat membantu pelestarian laut dan biota laut didalamnya dengan cara:
  1. Melarang penggunaan bom ikan, racun dan pukat harimau
  2. Memberikan sanksi yang tegas pada pelaku perburuan liar
  3. Melarang adanya penangkapan ikan oleh warga asing di perairan Indonesia
  4. Membatasi dan mengawasi penambangan minyak bumi di lepas pantai Indonesia
  5. Mengawasi dan menindak pihak industri dan pabrik yang membuang limbah ke laut tanpa diproses terlebih dahulu
  6. Mencari cara untuk mengurangi jumlah pencemaran udara
  7. Mengadakan penanaman mangrove di pesisir pantai yang rawan abrasi
  8. Melarang kegiatan kegiatan yang dapat merusak terumbu karang seperti pengambilan karang secara liar dan tidak terkontrol.
  9. Memulihkan dan membiayai pelestarian terumbu karang
  10. Membangun taman laut atau daerah perlindungan kawasan bawah laut, contohnya adalah taman laut Bunaken, Manado.
  11. Melindungi populasi hewan hewan laut yang terancam punah seperti paus, hiu, dan penyu laut.
  12. Mendukung dan membiayai penelitian penelitian yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan hidup
Sumber :  https://dosenbiologi.com/lingkungan/cara-melestarikan-laut

MENGENAL JENIS MANGROVE

Sebagai seorang penyuluh perikanan, kita harus mengenal lebih dekat dengan jenis mangrove yang tumbuh didaerah estuaria ini. mangrove yang sangat penting bagi konservasi ternyata memiliki jenis umum yang mudah dikenali. Diperkirakan ada sekitar 89 spesies mangrove yang tumbuh di dunia, yang terdiri dari 31 genera dan 22 famili. Tumbuhan mangrove tersebut pada umumnya hidup di hutan pantai Asia Tenggara, yaitu sekitar 74 spesies, dan hanya 11 spesies hidup di daerah Caribbean. Lebih lanjut menurut Soegiarto dan Polunin (1982) dalam Supriharyono (2000) dari jumlah ini sekitar 51% atau 38 spesies hidup di Indonesia. Ada beberapa spesies tumbuhan pantai, yaitu sekitar 12-16 spesies, yang masih diragukan apakah tumbuh-tumbuhan tersebut termasuk mangrove atau tidak. Sebagai contoh, famili Rhizophoraceae mempunyai 17 genera dan sekitar 70 spesies, akan tetapi hanya empat generasi dan 17 spesies diketahui benar – benar sebagai mangrove. Demikian pula famili  Combretaceae, hanya tiga genera dan lima spesies yang diketahui sebagai mangrove (Supriharyono, 2000). Ciri-ciri mangrove dari penampakan hutan mangrove terlepas dari habitatnya yang unik adalah jenis-jenisnya relatif sedikit, akar jangkar yang melengkung dan menjulang pada Rhizophora sp,akar yang tidak teratur dan keras atau pneumatofora pada marga Avicennia sp, dan Sonneratia sp, yang mencuat vertikal seperti pensil, adaptasinya yang kuat terhadap lingkungan sehingga biji (propagul) Rhizophora berkecambah di pohon (vivipar), sehingga banyaknya lentisel pada bagian kulit pohon (Departemen Kehutanan, 1997dalam Noor et al., 1999) Adapun beberapa jenis mangrove yang dikenal selama ini adalah:

Avicennia lanata
Avicennia_resinifera_Coromandel_2005_aNama setempat: api-api. belukar atau pohon yang tumbuh tegak atau menyebar, dapat mencapai ketinggian hingga 8 m. Memiliki akar nafas dan berbentuk pensil. Kulit kayu seperti kulit ikan hiu (berwarna gelap), coklat hingga hitam. Daun : Memiliki kelenjar garam, bagian bawah daun putih kekuningan, dan ada rambut halus. Unit dan letak : sederhana dan berlawanan. Bentuk : elips. Ujung : memundar agak meruncing, dan ukuran 9x 5 cm. Bunga : Bergerombol muncul di ujung tandan, bau menyengat, letak diujung atau ketiak tangkai / tandan bunga. Formasi : bulir (8-12). Daun mahkota : 4, kuning pucat – jingga tua,4– 5 mm. Kelopak bunga : 5 buah. 4 benang sari. Buah : Buah seperti hati, ujungnya berparuh pendek dan jelas, warna hijau–agak kekuningan. Permukaan buah berbunga halus (seperti ada tepungnya). Ukuran : sekitar 1,5 x 2,5 cm. Ekologi : Tumbuh pada dataran lumpur, tepi sungai, daerah yang kering dan toleran terhadap kadar garam yang tinggi. Diketahui (di Bali dan Lombok) berbunga pada bulan Juli–Februari dan berbuah antara bulan November hingga Maret. Penyebaran : Kalimantan, Bali, Lombok, Semenanjung, Malaysia, Singapura. Kelimpahan : Tidak diketahui. Manfaat: Kayu bakar dan bahan bangunan (Noor et al., 1999).
Rhizophora apiculata
5928-004-DD082DF1Nama setempat : Bakau minyak, bakau tandok, bakau akik, bakau puteh,   bakau kacang, bakau leutik, akik, bangka minyak, donggo akit, jangkar, abat, parai, mangi-mangi, slengkreng, tinjang wako. Deskripsi umum : Pohon dengan ketinggian mencapai 30 m dengan diameter batang mencapai 50 cm. Memiliki perakaran yang khas hingga mencapai ketinggian 5 meter, dan kadang–kadang memiliki akar udara yang keluar dari cabang. Kulit kayu berwarna abu–abu tua dan berubah-ubah. Daun berkulit, warna hijau tua dengan hijau muda pada bagian tengah kemerahan dibagian bawah. Gagang daun panjangnya 17-35 mm dan warnanya kemerahan. Unit   dan letak: sederhana dan berlawanan. Bentuk : elips menyempit dan meruncing. Ukuran 7-19 x 3,5-8 cm. Bunga : Biseksual, kepala bunga kekuningan yang terletak pada gagang berukuran < 14 mm. Letak : di ketiak daun. Formasi: kelompok (2 bunga per kelompok). Daun mahkota : 4; kuning putih, tidak ada rambut, panjangnya 9-11 mm. Kelopak bunga : 4; kuning kecoklatan, melengkung, Benang sari : 11-12 tak bertangkai. Buah : Buah kasar berbentuk bulat memanjang hingga seperti buah pir , warna coklat, panjang 2,3-5 cm, berisi satu biji fertil. Hipokotil Silindris, berbintil, berwarna hijau jingga. Leher kotilodon berwarna merah jika sudah matang. Ukuran: Hipokotil panjang 18-38 cm dan diameter 1-2 cm. Ekologi : Tumbuh pada tanah berlumpur, halus, dalam dan tergenang pada saat pasang normal. Tidak menyukai substrat yang lebih keras yang bercampur dengan pasir. Tingkat dominasi bisa mencapai 90% dari vegetasi yang tumbuh di suatu lokasi. Menyukai perairan pasang surut yang memiliki pengaruh masukan air tawar yang kuat secara permanen. Percabangan akarnya dapat tumbuh secara abnormal karena gangguan kumbang yang menyerang ujung akar. Kepiting dapat juga menghambat pertumbuhan mereka karena mengganggu kulit akar anakan. Tumbuh lambat, tetapi perbungaan terdapat sepanjang tahun. Penyebaran : Srilanka, seluruh Malaysia dan Indonesia hingga Australia Tropis dan Kepulauan Pasifik. Kelimpahan : Melimpah di Indonesia, tersebar jarang di Australia. Manfaat : Kayu dimanfaatkan untuk bahan bangunan, kayu bakar dan arang. Kulit kayu berisi hingga 30% tannin (per sen berat kering). Cabang akar dapat digunakan sebagai jangkar dengan diberati batu. Di Jawa acap kali ditanam di pinggiran tambak untuk melindungi pematang. Sering digunakan sebagai tanaman penghijauan (Noor   et al., 1999).
Avicennia marina (Forsk.) Vierh.
det10-6Nama setempat api-api putih, api-api abang, sia-sia putih, pejapi, nyapi, hajusia. Deskripsi Umum belukar atau pohon yang tumbuh tegak atau menyebar, ketinggian mencapai 30 m. memiliki sistem perakaran horizontal yang rumit dan berbentuk pensil (atau berbentuk asparagus), akar nafas tegak dengan sejumlah lentisel. Kulit kayu halus dengan burik-burik hijau-abu dan terkelupas dalam bagian-bagian kecil. Ranting muda dan tangkai daun berwarna kuning tidak berbulu. Bagian atas permukaan daun ditutupi bintik-bintik kelenjar berbentuk cekung. Bagian bawah daun putih-abu-abu muda. Unit & letaknya sederhana dan berlawanan.memiliki bentuk daun elips, bulat memanjang, bulat telur terbalik. Ujungnya meruncing hingga membundar, dengan ukuran 9 x 4,5 cm. Bunga seperti trisula dengan bunga bergerombol muncul di ujung tandan, bau menyengat, nektar banyak. Letaknya di ujung atau di ketiak/tandan bunga. Daun mahkota ada 4 dengan warna kuning pucat jingga tua berukuran 5-6 mm. Kelopak bunga berjumlah 5 lalu benang sari ada 4. Merupakan tumbuhan pionir pada lahan pantai yang terlindung, memiliki kemampuan menempati dan tumbuh pada berbagai habitat pasang surut, bahkan di tempat asin sekalipun. Jenis ini juga dapat bergerombol membentuk suatu kelompok pada habitat tertentu. Berbuah sepanjang tahun, kadang-kadang bersifat vivipar. Buah membuka pada saat matang, mempunyai lapisan dorsal. Buah juga dapat membuka karena dimakan semut atau setelah penyerapan air. Buah dapat dimakan. Kayu dapat menghasilkan bahan kertas berkualitas tinggi. Daun digunakan sebagai makanan ternak.
Acrostichum aureum
DSC05499 (09)Nama setempat mangrove varen, paku cai, hata diuk, paku laut. Batang menebal di bagian pangkal, cokelat tua dengan peruratan yang halus, pucat, tipis. Ujung daun fertil berwarna cokelat seperti karat, duri banyak berwarna hitam. Tumbuh di pematang tambak, sepanjang kali dan sungai payau dan saluran. Terdapat di seluruh Indonesia. Daun tua dapat digunakan sebagai obat, alas ternak dan dapat dimakan di daerah Timor dan Sulawesi Utara (Noor et al, 1999).

Sumber: Meteri Penyuluhan Perikanan, Mengelola Ekosistem Mangrove oleh Ir. Basuki Rahmad, M.Si (https://suksesmina.wordpress.com/2015/02/04/1057/)

Manfaat Hutan Mangrove Untuk Manusia



Hasil gambar untuk hutan mangrove

Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas hutan mangrove terbesar di dunia. Hutan mangrove memiliki peranan penting dan manfaat yang banyak baik langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir.
Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Berikut merupakan beberapa manfaat dan peranan Hutan Mangrove :
  • Mencegah Intrusi Air Laut
    Intrusi laut merupakan peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan. Intrusi laut dapat menyebabkan air tanah menjadi payau sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Hutan Mangrove memiliki fungsi mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya Intrusi Air laut ke daratan.
  • Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai
    Erosi merupakan pengikisan permukaan tanah oleh aliran air sedangkan abrasi merupakan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut. Hutan Mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air.
  • Sebagai pencegah dan penyaring alami
    Hutan mangrove biasanya yang dipenuhi akar pohon bakau dan berlumpur. Akar tersebut dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai.Selain pengurai limbah organik, hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan diterjen, dan merupakan enghalang alami terhadap angin laut yang kencang pada musim tertentu.
  • Sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa
    Hutan Mangrove juga merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak hewan seperti biawak, kura-kura, monyet, burung, ular, dan lain sebagainya. Beberapa jenis hewan laut seperti ikan, udang, kepiting dan siput juga banyak tinggal didaerah ini. Akar tongkat pohon mangrove memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Ikan dan udang yang ditangkap di laut dan di daerah terumbu karang sebelum dewasa memerlukan perlindungan dari predator dan suplai nutrisi yang cukup di daerah mangrove ini. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di habitat mangrove.
  • Berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir
    Hutan mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Sebagai contoh, Buah vivipar yang terbawa air akan menetap di dasar yang dangkal, dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru. Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.
Hutan mangrove di Indonesia kini tidak luput dari permasalahan lingkungan. Akibat pengelolaan yang buruk, ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai terancam punah sehingga akan mempercepat proses abrasi pantai dan dalam beberapa tahun kedepan, garis pantai akan lebih cepat bergeser ke arah daratan di Kawasan Sekitar Aceh.
Sumber : http://earthhour.wwf.id/5-manfaat-hutan-mangrove-untuk-manusia/

Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.) dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini menteri Kelautan dan  Perikanan mengeluarkan peraturan baru untuk pengelolaan lobster ...