Minggu, 05 April 2020

Ikan Kurisi (Nemipterus nemathophorus)


Ikan Kurisi mempunyai nama internasional Threadfin Bream. Di Indonesia, jenis ikan ini merupakan salah satu komoditi ikan yang cukup mudah di dapatkan dibeberapa daerah di indonesia. Ikan Kurisi merupakan salah satu ikan demersal, Kebiasaan hidupnya kadang membentuk gerombolan, banyak ditemukan terutama pada daerah perairan pantai dengan dasar lunak seperti pasir dengan sedikit lumpur. Ikan kurisi hidup didasar, karang-karang, dasar lumpur atau lumpur pasir pada kedalaman 10-50 m.


Ikan kurisi (Nemipterus nematophorus) merupakan salah satu ikan demersal yang bernilai ekonomis dalam perikanan Indonesia. Kandungan protein ikan kurisi cukup tinggi tinggi yaitu sebesar 16,85% dan mampu mencapai 19,66%. Tidak hanya tinggi akan protein, ikan kurisi juga memiliki keunggulan lain yaitu rendah akan lemak. Ikan yang tergolong tinggi akan protein dan rendah akan lemak memiliki kandungan protein sebesar 15-20% dan kandungan lemak dibawah 5%. Komposisi kimia dari ikan kurisi yaitu kadar air sebesar 79,55%, kadar abu sebesar 0,97%, kadar protein sebesar 16,85%, dan kadar lemak sebesar 2,2%.


Klasifikasi Ilmiah :


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Pisces Sub
Kelas : Teleosei
Ordo : Percomorphi
Famili : Nemipteridae
Genus : Nemipterus
Spesies : Nemipterus nematophorus


Ikan kurisi (Nemipterus sp.) memiliki ciri-ciri bentuk badan yang agak bulat dan memanjang, tertutup sisik yang mudah tanggal atau lepas. Warna kepala dan bagian punggung kemerahan dan terdapat cambuk berwarna kuning pada sirip ekornya. badan langsing dan padat. Tipe mulut terminal dengan bentuk gigi kecil membujur dan gigi taring pada rahang atas (kadang-kadang ada juga pada rahang bawah). Bagian depan kepala tidak bersisik. Sisik dimulai dari pinggiran depan mata dan keping tutup insang. Bentuk mulut terminal dan lubang hidung terletak di kedua sisi moncong, berdekatan satu sama lain. Rahang atas dan bawah ukurannya hampir sama dengan rahang bawah lebih menyembul. Pada kedua rahang terdapat barisan gigi berbentuk kerucut yakni gigi canin dan gigi viliform. Selain itu, ikan kurisi memiliki 7-8 tulang tapis insang pada bagian lengkung atas dan 15-18 tulang tapis insang pada lengkung bawah, dengan jumlah total 22-26 tulang tapis insang Pada bagian perut badan ikan kurisi berwarna putih kecoklatan. Ukuran ikan kurisi pada umumnya yaitu 11 – 18 cm dan dapat mencapai panjang 25 cm.


Ciri-ciri ikan kurisi lainnya yaitu sirip dorsal terdiri dari 10 duri keras dan 9 duri lunak, sirip anal terdiri dari 3 duri keras dan 7 duri lunak. Ikan betina umumnya mendominasi pada ukuran tubuh yang lebih kecil dan ikan jantan mendominasi ukuran tubuh yang lebih besar.Terdapat totol berwarna jingga atau merah terang dekat pangkal garis rusuk (linea lateral). Sirip dorsal berwarna merah, dengan garis tepi berwarna kuning atau jingga.Pada bagian dorsal dan lateral tubuh ikan kurisi terdapat gradiasi warna kecokelatan. Sirip caudal dan sirip dorsal berwarna biru terang atatu keunguan dengan warna merah kekuningan pada bagian tepi siripnya.


Ikan Kurisi termasuk kedalam jenis ikan damersal. Habitat ikan kurisi meliputi perairan estuari dan perairan laut. Tipe substrat sangat mempengaruhi kondisi kehidupan ikan kurisi untuk dapat berkembang dengan baik, karena sedimen dasar laut mempengaruhi kehidupan organisme yang hidup di dasar perairan. Kebanyakan ikan ini hidup di dasar laut dengan jenis substrat berlumpur atau lumpur bercampur pasir. Hidup di dasar, karang-karang, dasar lumpur atau lumpur berpasir pada kedalaman 10-50 m. Ikan kurisi juga ditemukan pada kedalaman lebih dari 100 m


Ikan kurisi bersifat dioecious yaitu organ reproduksi jantan dan betina terbentuk pada individu berlainan. Pembuahan terjadi secara eksternal yaitu pembuahan telur oleh sperma yang berlangsung di luar tubuh induk betina. ikan ini bersifat karnivora, jenis makanan yaitu udang, kepiting, ikan, gastropoda, cephalopoda, bintang laut, dan polychaeta.


Berdasarkan pola rasio kelamin dengan ukuran panjang ikan, ikan kurisi digolongkan kedalam kelompok yang terdiri dari ikan betina matang gonad lebih awal dan biasanya mati lebih dahulu dari pada ikan jantan, sehingga ikan-ikan dewasa yang lebih muda terutama terdiri dari ikanbetina, sementara ikan-ikan yang lebih besar ukurannya adalah ikan jantan. Perbandingan atau rasio jenis kelamin yang ada di alam bersifat relatif.Laju pertumbuhan ikan kurisi betina di Laut lebih rendah dari pada ikan jantan setelah tahun kedua. Hal ini terjadi karena untuk mencapai matang gonad, energi yang digunakan untuk pertumbuhan gonad lebih besar dari pada untuk pertumbuhan tubuhnya.


Beberapa peneliti menemukan ukuran maksimum ikan kurisi betina lebih kecil dari pada ikan jantan. Dugaan lain sehubungan dengan relatif sedikitya jumlah ikan kurisi betina berukuran besar yang tertangkap, yaitu adanya migrasi ikan kurisi di sekitar Selat Sunda untuk memijah. Tempat pemijahan diperkirakan berada di sekitar daerah penangkapan utama di perairan bagian barat Pulau Jawa. Kebanyakan ikan akan berimigrasi untuk pemijahan setelah ovarium matang, danakan kembali ke daerah penangkapan setelah memijah.

Daerah penyebaran ikan kurisi hampir terdapat di seluruh perairan Indonesia, ke utara meliputi Teluk Siam dan Philipina. Persebaran ikan kurisi di Indonesia meliputi wilayah perairan sekitar Ambon, Sumatera, jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.

Ikan Kurisi memiliki manfaat banyak sekali untuk kesehatan. Kandungan protein dan mineralnya melimpah. Vitamin dan asam aminonya juga banyak. Cocok untuk dijadikan menu diet sehat. Ikan kurisi tergolong jenis ikan yang berprotein tinggi dan rendah lemak. Ikan yang tergolong berlemak rendah dan berprotein tinggi memiliki kandungan protein 15-20% dan kandungan lemaknya kurang dari 5%, kadar air 79,55% kadar abu 0,97% kadar protein 16,85% kadar lemak 2,2%.


Kadar protein pada ikan kurisi menjadi komponen terbanyak setelah kadar air, yaitu 16,85 % dari keseluruhan komposisi ikan kurisi. Dari data lain, ditemukan bahwa kadar protein pada ikan kurisi mencapai 19,66% , dan apabila dibandingkan dengan jenis ikan demersal lain memiliki kandungan protein yang tidak jauh berbeda. Bahkan jika dibandingkan dengan ikan kakap merah dan ikan kerapu, ikan kurisi memiliki kandungan protein lebih tinggi. Ikan kakap merah dan ikan kerapu merupakan jenis ikan yang harganya tergolong tinggi jika dibandingkan dengan harga ikan kurisi di pasaran. Dengan kandungan protein yang tinggi pada ikan kurisi maka dapat diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan protein pada masyarakat tidak harus dengan mengkonsumsi ikan dengan harga yang terbilang tinggi.



Referensi :
http://go-perikanan.blogspot.com/2017/06/klasifikasi-morfologi-habitat-ikan.html
http://informasikelautanperikanan.blogspot.com/2018/03/taksonomi-ikan-kurisiadalah-sebagai.html


Tidak ada komentar:

Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.) dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini menteri Kelautan dan  Perikanan mengeluarkan peraturan baru untuk pengelolaan lobster ...