Ikan Kurisi mempunyai nama internasional
Threadfin Bream. Di Indonesia, jenis ikan ini merupakan salah satu komoditi
ikan yang cukup mudah di dapatkan dibeberapa daerah di indonesia. Ikan Kurisi
merupakan salah satu ikan demersal, Kebiasaan hidupnya kadang membentuk
gerombolan, banyak ditemukan terutama pada daerah perairan pantai dengan dasar
lunak seperti pasir dengan sedikit lumpur. Ikan kurisi hidup didasar,
karang-karang, dasar lumpur atau lumpur pasir pada kedalaman 10-50 m.
Ikan kurisi (Nemipterus
nematophorus) merupakan salah satu ikan demersal yang bernilai ekonomis dalam
perikanan Indonesia. Kandungan protein ikan kurisi cukup tinggi tinggi yaitu
sebesar 16,85% dan mampu mencapai 19,66%. Tidak hanya tinggi akan protein, ikan
kurisi juga memiliki keunggulan lain yaitu rendah akan lemak. Ikan yang
tergolong tinggi akan protein dan rendah akan lemak memiliki kandungan protein
sebesar 15-20% dan kandungan lemak dibawah 5%. Komposisi kimia dari ikan kurisi
yaitu kadar air sebesar 79,55%, kadar abu sebesar 0,97%, kadar protein sebesar
16,85%, dan kadar lemak sebesar 2,2%.
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Pisces Sub
Kelas : Teleosei
Ordo : Percomorphi
Famili : Nemipteridae
Genus : Nemipterus
Spesies : Nemipterus
nematophorus
Ikan kurisi (Nemipterus sp.)
memiliki ciri-ciri bentuk badan yang agak bulat dan memanjang, tertutup sisik
yang mudah tanggal atau lepas. Warna kepala dan bagian punggung kemerahan dan
terdapat cambuk berwarna kuning pada sirip ekornya. badan langsing dan padat.
Tipe mulut terminal dengan bentuk gigi kecil membujur dan gigi taring pada
rahang atas (kadang-kadang ada juga pada rahang bawah). Bagian depan kepala
tidak bersisik. Sisik dimulai dari pinggiran depan mata dan keping tutup
insang. Bentuk mulut terminal dan lubang hidung terletak di kedua sisi moncong,
berdekatan satu sama lain. Rahang atas dan bawah ukurannya hampir sama dengan
rahang bawah lebih menyembul. Pada kedua rahang terdapat barisan gigi berbentuk
kerucut yakni gigi canin dan gigi viliform. Selain itu, ikan kurisi memiliki
7-8 tulang tapis insang pada bagian lengkung atas dan 15-18 tulang tapis insang
pada lengkung bawah, dengan jumlah total 22-26 tulang tapis insang Pada bagian
perut badan ikan kurisi berwarna putih kecoklatan. Ukuran ikan kurisi pada
umumnya yaitu 11 – 18 cm dan dapat mencapai panjang 25 cm.
Ciri-ciri ikan kurisi lainnya
yaitu sirip dorsal terdiri dari 10 duri keras dan 9 duri lunak, sirip anal
terdiri dari 3 duri keras dan 7 duri lunak. Ikan betina umumnya mendominasi
pada ukuran tubuh yang lebih kecil dan ikan jantan mendominasi ukuran tubuh
yang lebih besar.Terdapat totol berwarna jingga atau merah terang dekat pangkal
garis rusuk (linea lateral). Sirip dorsal berwarna merah, dengan garis tepi
berwarna kuning atau jingga.Pada bagian dorsal dan lateral tubuh ikan kurisi
terdapat gradiasi warna kecokelatan. Sirip caudal dan sirip dorsal berwarna
biru terang atatu keunguan dengan warna merah kekuningan pada bagian tepi
siripnya.
Ikan Kurisi termasuk kedalam
jenis ikan damersal. Habitat ikan kurisi meliputi perairan estuari dan perairan
laut. Tipe substrat sangat mempengaruhi kondisi kehidupan ikan kurisi untuk dapat
berkembang dengan baik, karena sedimen dasar laut mempengaruhi kehidupan
organisme yang hidup di dasar perairan. Kebanyakan ikan ini hidup di dasar laut
dengan jenis substrat berlumpur atau lumpur bercampur pasir. Hidup di dasar,
karang-karang, dasar lumpur atau lumpur berpasir pada kedalaman 10-50 m. Ikan
kurisi juga ditemukan pada kedalaman lebih dari 100 m
Ikan kurisi bersifat dioecious
yaitu organ reproduksi jantan dan betina terbentuk pada individu berlainan.
Pembuahan terjadi secara eksternal yaitu pembuahan telur oleh sperma yang
berlangsung di luar tubuh induk betina. ikan ini bersifat karnivora, jenis makanan
yaitu udang, kepiting, ikan, gastropoda, cephalopoda, bintang laut, dan
polychaeta.
Berdasarkan pola rasio kelamin
dengan ukuran panjang ikan, ikan kurisi digolongkan kedalam kelompok yang
terdiri dari ikan betina matang gonad lebih awal dan biasanya mati lebih dahulu
dari pada ikan jantan, sehingga ikan-ikan dewasa yang lebih muda terutama
terdiri dari ikanbetina, sementara ikan-ikan yang lebih besar ukurannya adalah
ikan jantan. Perbandingan atau rasio jenis kelamin yang ada di alam bersifat relatif.Laju
pertumbuhan ikan kurisi betina di Laut lebih rendah dari pada ikan jantan
setelah tahun kedua. Hal ini terjadi karena untuk mencapai matang gonad, energi
yang digunakan untuk pertumbuhan gonad lebih besar dari pada untuk pertumbuhan
tubuhnya.
Beberapa peneliti menemukan
ukuran maksimum ikan kurisi betina lebih kecil dari pada ikan jantan. Dugaan
lain sehubungan dengan relatif sedikitya jumlah ikan kurisi betina berukuran
besar yang tertangkap, yaitu adanya migrasi ikan kurisi di sekitar Selat Sunda
untuk memijah. Tempat pemijahan diperkirakan berada di sekitar daerah
penangkapan utama di perairan bagian barat Pulau Jawa. Kebanyakan ikan akan
berimigrasi untuk pemijahan setelah ovarium matang, danakan kembali ke daerah
penangkapan setelah memijah.
Daerah penyebaran ikan kurisi
hampir terdapat di seluruh perairan Indonesia, ke utara meliputi Teluk Siam dan
Philipina. Persebaran ikan kurisi di Indonesia meliputi wilayah perairan
sekitar Ambon, Sumatera, jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.
Ikan Kurisi memiliki manfaat
banyak sekali untuk kesehatan. Kandungan protein dan mineralnya melimpah.
Vitamin dan asam aminonya juga banyak. Cocok untuk dijadikan menu diet sehat.
Ikan kurisi tergolong jenis ikan yang berprotein tinggi dan rendah lemak. Ikan
yang tergolong berlemak rendah dan berprotein tinggi memiliki kandungan protein
15-20% dan kandungan lemaknya kurang dari 5%, kadar air 79,55% kadar abu 0,97%
kadar protein 16,85% kadar lemak 2,2%.
Kadar protein pada ikan kurisi
menjadi komponen terbanyak setelah kadar air, yaitu 16,85 % dari keseluruhan
komposisi ikan kurisi. Dari data lain, ditemukan bahwa kadar protein pada ikan
kurisi mencapai 19,66% , dan apabila dibandingkan dengan jenis ikan demersal
lain memiliki kandungan protein yang tidak jauh berbeda. Bahkan jika
dibandingkan dengan ikan kakap merah dan ikan kerapu, ikan kurisi memiliki
kandungan protein lebih tinggi. Ikan kakap merah dan ikan kerapu merupakan
jenis ikan yang harganya tergolong tinggi jika dibandingkan dengan harga ikan
kurisi di pasaran. Dengan kandungan protein yang tinggi pada ikan kurisi maka
dapat diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan protein pada masyarakat tidak
harus dengan mengkonsumsi ikan dengan harga yang terbilang tinggi.
Referensi :
http://go-perikanan.blogspot.com/2017/06/klasifikasi-morfologi-habitat-ikan.html
http://informasikelautanperikanan.blogspot.com/2018/03/taksonomi-ikan-kurisiadalah-sebagai.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar