Senin, 29 Juli 2019

PENDAMPINGAN UMKM SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN


Kemenkop dan UKM Jalin Kerjasama Tingkatkan Koperasi dan UMKM di Sektor Perikanan Pandeglang 
pelaku umkm perikanan (foto :  https://preneur.trubus.id)

1.1. Latar Belakang 
Pembangunan nasional sektor kelautan dan perikanan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat di semua sektor sesuai dengan usahanya, agar lebih baik, lebih menguntungkan, lebih sejahtera, mandiri, terampil, dinamis, efisien dan professional, serta berdaya guna dengan tetap memperhatikan lingkungan yang terpelihara dan lestari. Masyarakat menjadi pelaku utama perikanan, dan pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing, melindungi, serta menumbuhkan suasana dan iklim yang menunjang. Usaha Mikro, Kecil, merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional khususnya di sektor kelautan dan perikanan.  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan
yang tegas kepada kelompok usaha perikanan, tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik Negara. Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah telah menunjukkan peranannya dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal, dalam hal produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi, permodalan, serta iklim usaha.   Kebijakan pemberdayaan UMKM di Indonesia secara umum diarahkan untuk mendukung upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan ekspor, serta revitalisasi kelautan dan perikanan yang menjadi prioritas pembangunan nasional. Pengembangan usaha skala mikro dan kecil diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.  Dalam perspektif usaha, UMKM diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:  • UMKM sektor infrmal, contohnya pedagang kaki lima.  • UMKM Mikro adalah para UMKM dengan kemampuan sifat pengrajin, namun kurang memiliki jiwa kewirausahaan untuk mengembangkan usahanya.
• Usaha Kecil Dinamis adalah kelompok UMKM yang mampu berwirausaha dengan menjalin kerjasama (menerima pekerjaan sub kontrak) dan ekspor.  • Fast Moving Enterprise adalah UMKM yang mempunyai kewirausahaan yang cakap dan telah siap bertransformasi menjadi usaha besar.  Sehubungan dengan itu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan dengan cara: 1. Penumbuhan iklim usaha yang mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan  2. Pengembangan dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta kelembagaan UMK sektor kelautan dan perikanan dan meningkatkan efektivitasi pendampingan dalam rangka pemberdayaan UMK, maka Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP sebagai instansi Pembina jabatan fungsional Penyuluh Perikanan berkomitmen bahwa penumbuhan UMK menjadi prioritas penting dan sebagai target capaian kinerja penyuluhan KP, sehingga dalam proses pencapaiannya dibutuhkan peta panduan dalam pendampingan pelaku utama perikanan calon UMK dengan tujuan a) sebagai acuan dalam pelaksanaan legalisasi penumbuhan UMK kelautan dan perikanan; b) sebagai pedoman
bagi Penyuluh Perikanan dan stakeholder dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di dalam pemberdayaan dan pembinaan UMK; dan c) sebagai acuan bagi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP dalam mendukung optimalisasi legalisasi penumbuhan UMK kelautan dan perikanan. 4.2. Tujuan 
Pedoman Pendampingan ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk dan acuan bagi para penyuluh perikanan dan stakeholder melalui legalisasi izin UMK kelautan dan perikanan sehingga: 1. Mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha dilokasi yang telah ditetapkan;  2. Mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha; 3.  Mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non-bank; dan  4. Mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah, pemerintah daerah dan/atau lembaga lainnya.     
1.3. Pelaksanaan Penumbuhan UMKM KP
1. Kriteria calon Usaha Mikro dan Kecil :
a) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: 
1) Perorangan dan/atau kelompok perikanan binaan Penyuluh Perikanan;
2) Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
3) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
 4) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 
 b) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
 1) Perorangan dan/atau kelompok perikanan binaan Penyuluh Perikanan;
2) Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang;
3) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;  4) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 
c) Aspek legal Izin Usaha Mikro dan Kecil
  Izin usaha mikro dan kecil yang selanjutnya disingkat dengan IUMK adalah tanda legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin usaha mikro dan kecil dalam bentuk satu lembar. Tujuan IUMK adalah sebagai kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dalam mengembangkan usahanya. Manfaat pemberian IUMK sebagai berikut :
(1) Mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha dilokasi yang telah ditetapkan,
(2) Mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha;
(3) Mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non-bank; dan (4) Mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau lembaga lainnya.

Dalam mengajukan persyaratan permohonan IUMK, Penyuluh Perikanan sebagai pendamping usaha mikro dan kecil harus mendampingi calon UMK dalam melengkapi beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha
2. Kartu tanda penduduk
3. Kartu Keluarga
4. Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar
5. Mengisi formulir yang memuat tentang:  a) Nama; b) Nomor KTP; c) Nomor telepon; d) Alamat; e) Kegiatan usaha; f) Sarana usaha yang digunakan; g) Jumlah modal usaha.  
 Penerbitan IUMK dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Penerbitan naskah IUMK oleh Camat yang telah mendapatkan pendelegasian kewenangan dari Bupati/Walikota.
2. Diterbitkan paling lambat 1 hari kerja sejak pendaftaran diterima, lengkap dan benar.
3. Dapat dicabut apabila Pelaku Usaha Mikro Kecil (PUMK) melanggar ketentuan perundang-undangan. 4. Tidak dikenakan biaya, retribusi, dan/atau pungutan lainnya. 
Selain IUMK, usaha mikro dan kecil juga diharapkan dapat didampingi dalam melengkapi legalisasi usaha melalui izin lainnya sebagai berikut :
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)  Pada dasarnya, usaha yang masih bertaraf UKM tidak perlu mengajukan permintaan pembuatan TDP, tapi dokumen ini tetap bisa diurus jika memang diperlukan.
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Usaha mikro sekalipun wajib memiliki dokumen SIUP sebagai bukti legalitas usahanya.
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Nomor Pokok Wajib Pajak wajib dimiliki dengan memakai nama pemilik/penanggung jawab perusahaan.
4. Izin Gangguan Izin gangguan dikeluarkan sebagai bentuk izin pendirian usaha di lokasi tertentu yang bisa jadi menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerugian.
Bentuk Naskah satu lembar mencakup hal hal sebagai berikut: 
1. Kop Surat.
2. Nama Izin.
3. Nomor surat.
4. Dasar hukum 
5. Detail pemohon,
terdiri dari: 
a) Nama
b) Nomor KTP
c) Nama Usaha
d) Alamat
e) Nomor Telepon 
f) NPWP 
g) Bentuk usaha
h) Stiker hologram anti pembajakan
i) Barcode 
j)  Tanda tangan Camat/Lurah/Kepala Desa.   

1.4. Tahapan Kegiatan 
Kegiatan legalisasi penumbuhan UMKM kelautan dan perikanan dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi dan menetapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang menjadi target pelaksanaan legalisasi izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dan atau izin lainnya;
2) Melakukan bimbingan, konsultasi, bantuan teknis dan advokasi;
3) Memfasilitasi legalisasi izin UMK dan izin lainnya ke Camat dan/atau Dinas yang menangani perizinan; dan
4) Melaksanakan tugas pendampingan pasca legalisasi izin UMK dan izin lainnya.  

sumber : Pedoman Kerja Penyuluh Perikanan. 2018. Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan

PENUMBUHAN DAN PENINGKATAN KELAS KELOMPOK PERIKANAN


1.1. Latar Belakang
 Pembangunan nasional sektor kelautan dan perikanan merupakan proses yang bertujuan  untuk memperkuat posisi pelaku utama dan keluarganya serta pelaku usaha di semua sektor sesuai dengan usahanya, agar lebih baik, lebih menguntungkan, lebih sejahtera, mandiri, terampil, dinamis, efisien dan professional, serta berdaya guna dengan tetap memperhatikan lingkungan yang terpelihara dan lestari. Pelaku Utama Perikanan ditempatkan bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumberdaya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya, sehingga diharapkan pelaku utama bisa menjadi tonggak terbentuknya kelembagaan pelaku utama perikanan sebagai organisasi yang kuat dan mandiri dalam mencapai tujuan bersama dari anggotanya.   Mengingat saat ini di lingkungan masyarakat telah tumbuh beberapa kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, maka dibutuhkan penyuluhan yang diarahkan kepada penumbuhan dan pengeembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan. Pengembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kemampuan pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah ikan melalui pendekatan kelompok sehingga kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan mampu tumbuh dan berkembang lebih baik. Orientasi dari proses tersebut diharapkan mampu menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha Perikanan yang mandiri.  Berdasarkan Keputusan Menteri KP Nomor : 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan , maka kelompok perikanan dibagi dalam 3 (tiga) kelas yaitu:
1. Kelas Pemula, merupakan kelas terbawah dan terendah dari segi kemampuannya, dengan batas nilai skoring penilaian 0 s.d. 350.
2. Kelas Madya, merupakan kelas menengah dimana kelembagaan pada kelas madya sudah melakukan kegiatan perencanaan meskipun masih terbatas, dengan batas nilai skoring 351 s.d. 650.
3. Kelas Utama, merupakan kelas yang tertinggi dimana kelembagaan pada kelas utama sudah melakukan kegiatan dalam perencanaan sampai pelaksanaan meskipun masih terbatas, dengan batas nilai skoring 651 s.d. 1.000 Rendahnya jumlah kelompok perikanan mandiri (madya dan utama) yang saat ini hanya berjumlah lebih kurang 10 persen saja dari total populasi kelompok perikanan sejumlah kurang lebih 64.659 kelompok, maka harus segera dilakukan pembenahan kelompok perikanan agar meningkat kemampuan dan kapasitasnya untuk segera divalidasi penilaian kelasnya sehingga meningkat kemampuan kelas kelompok perikanan menjadi mandiri. Kelompok mandiri merupakan kelompok dengan kemampuan pada tingkatan kelas madya dan/atau kelas utama yang memiliki karakteristik yang telah ditetapkan.  Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP sebagai instansi Pembina jabatan fungsional Penyuluh Perikanan berkomitmen bahwa Kelompok Pelaku Utama Perikanan Mandiri menjadi prioritas penting dan sebagai target capaian kinerja penyuluhan KP, sehingga dalam proses pencapaiannya dibutuhkan Pedoman Kegiatan Penumbuhan dan Peningkatan kelas kelompok pelaku utama perikanan. 

1.2. Tujuan
Tujuan kegiatan Penumbuhan dan Peningkatan Kelas Kelompok adalah sebagai berikut :
a) Sebagai indikator kinerja bagi Penyuluh Perikanan dalam melaksanakan pendampingan kelompok perikanan;
b) Sebagai acuan dalam rangka pembinaan kelembagaan Pelaku Utama Perikanan;

1.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1.3.1. Penumbuhan Kelompok
a) Kriteria Pelaku Utama yang ditumbuhkan menjadi Kelompok Perikanan
a. Mempunyai  tujuan,  minat  dan  kepentingan  yang  sama  terutama dalam bidang usaha perikanan
b. mempunyai  tujuan,  minat  dan  kepentingan  yang  sama  terutama dalam bidang usaha perikanan
c. memiliki usaha perikanan
d. memiliki kesamaan-kesamaan dalam   tradisi/kebiasaan, domisili, lokasi usaha, status ekonomi, Bahasa
e. memiliki saling ketergantungan antar individu
f.   mandiri dan partisipatif;
g. selalu mendapatkan binaan dari penyuluh perikanan;
b) Tahapan Penumbuhan Kelompok Pelaku Utama Perikanan  
a. Penyuluh memberikan sosialisasi tentang Penumbuhan Kelompok kepada pelaku utama perikanan dan masyarakat
b. Kegiatan ini dapat dilakukan selama 1 hari, dengan tujuan agar masyarakat memahmi tentang penumbuhan kelompok.adapun yang dapat didapat dari kegiatan ini adalah identifikasi wilayah, data luas lahan, peta wilayah
c. Penyuluh melakukan koordinasi dengan pelaku Utama membahas rencana penumbuhan kelompok
d. Kegiatan ini maksimal dilakukan selama 3 hari dengan output adalah rencana pembentukan kelompok, adapun yang harus dipersiapkan adalah identifikasi wilayah, data lahan pelaku utama, data anggota kelompok, dan peta wilayah desa
e. Proses Penumbuhan Kelompok Proses penumbuhan kelompok ini melibatkan aparat desa, pelaku utama perikanan, masyarakat dan penyuluh, waktu pelaksanaan selama 1 minggu. Output dari kegiatan ini luas wilayah kelompok, pemilihan pengurus eklompok, daftar hadir dan daftar anggota/pemilik lahan
- Pembuatan berita acara Penumbuhan kelompok (1 hari) - Kelompok dan anggota membuat Berita Acara Penumbuhan kelompok - Permohonan pengesahan Berita Acara Penumbuhan Kelompok (1 hari) - Pelaporan berita acara penumbuhan kelompok ke Dinas (1 hari) - Berita acara penumbuhan diterima oleh kelompok (1 hari) - Penilaian Kelas Kelompok yang ditumbuhkan (2 Minggu) - Pengukuhan Kelas Kelompok Pemula (1 hari) 

1.3.2. Peningkatan Kelas Kelompok
a. Kriteria Kelompok Pemula yang ditingkatkan
 1) Kelompok yang telah berdiri minimal 2 tahun
2) Kelompok yang telah mempunyai sertifikat kelas pemula
3) Kelompok yang dibina oleh penyuluh perikanan
4) Kelompok yang telah mampu merencanakan menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK), Rencana Usaha Bersama (RUB), Rencana Kegiatan kelompok lainnya, dan analisa kelayakan usaha
5) Kelompok yang memiliki AD/ART kelompok, memiliki papan struktur organisasi, memiliki papan nama identitas kelompok, memiliki stempel dan kop surat kelompok, memiliki sekretariat kelompok dan menaati peraturan kelompok
6) Kelompok yang selalu melaksanakan pertemuan kelompok, melaksanakan SOP teknologi sesuai dengan bidang usaha, menyusun dan mengisi buku administrasi kelompok, menyusun dan mengisi buku keuangan kelompok, melaksanakan Pengelolaan Usaha, melaksanakan pengembangan usaha, melaksanakan pengembangan jejaring dan kemitraan, melaksanakan kerjasama dengan pihak lain dan melaksanakan pelayanan jasa informasi, permagangan dan pelatihan
7) Kelompok yang telah mampu melakukan evaluasi kinerja keuangan organisasi/kelembagaan, menyusun laporan hasil evaluasi dan rekomendasi perbaikan, melakukan penyesuaian sesuai hasil rekomendasi, melaksanakan monitoring dan pengawasan oleh auditor/pengawas
8) Kelompok yang telah mampu melaksanakan pembinaan SDM   pengelola/pengurus dan kelompok dan mengembangkan kader-kader pemimpin 
 b. Karakteristik Kelompok Perikanan Mandiri
Kelembagaan pelaku utama perikanan adalah kumpulan para pelaku utama yang terdiri dari nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan yang terikat secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta di dalam lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang ketua kelompok pelaku utama kelautan dan perikanan. Kelompok Perikanan Mandiri dicirikan dengan ikatan yang terbentuk pada kelompok tumbuh berkembang menuju kemampuan kelompok untuk mengatur dan mengarahkan diri sendiri dengan memanfaatkan, mengolah dan mengelola optimalisasi potensi sumberdaya untuk kesejahteraan anggotanya. Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 14 Tahun 2012 bahwa penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan merujuk kepada lima tolok ukur, yaitu
a) perencanaan,
b) kemampuan berorganisasi,
c) akses  kelembagaan,
d) kemampuan wirausaha, dan
e) kemandirian.
Kelompok Perikanan Mandiri terklasifikasi menjadi 2 kelas,  yaitu :
a) Kelompok Madya, dengan batas nilai skoring 351 s.d 650, dan
b) Kelompok Utama, dengan batas nilai skoring 651 s.d 1.000. Kelompok perikanan mandiri secara umum memiliki ciri sebagai berikut :
1. Adanya aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama dalam bentuk AD/ART;
2. Adanya pertemuan/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan. Pertemuan yang diadakan secara berkala dan berkesinambungan akan berdampak pada terjadinya keakraban anggota, terjadinya forum diskusi untuk memecahkan masalah-masalah dalam berusaha dan langkah-langkah pemecahan secara bergotong royong;
3. Tersusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan oleh pelaksana sesuai kesepakatan bersama, dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi, Rencana kerja kelompok ini dalam bentuk Rencana Definitif Kelompok (RDK)/Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK);
4. Memiliki pencatatan/pengadministrasian yang rapih, baik administrasi umum/ kesekretariatan, mapun administrasi keuangan sampai ke tingkat seksi;
5. Memiliki kegiatan kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir, KPUP memberi kemudahan        bagi        anggota        untuk memperoleh sarana produksi, pengolahan, dan pemasaran; 
6. Memiliki usaha secara komersial dan berorientasi pasar, dalam hal ini kelompok memberi informasi akan komoditas yang dibutuhkan pasar dan mengupayakan kemudahan agar anggota dapat mengusahakan komoditi tersebut;
7. Tersedianya pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para pelaku utama perikanan pada umumnya dan anggota kelompok pada khususnya, Dalam hal ini kelompok dapat melaksanakan kegiatan pengembangan usaha perikana bekerjasama    dengan    sumber   teknologi seperti lembaga penelitian, penyuluh, swasta, dll;
8. Terjalinnya kerjasama antara kelompok dengan pihak lain. Kerjasama dapat  dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti pengembangan teknologi, penyediaan sarana produksi dan pemasaran; dan
9. Adanya pemupukan modal usaha baik  iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok. Kegiatan usaha kelompok dapat berupa pelayanan jasa saprokan, jasa pemasaran, jasa penjualan saprokan, jasa simpan  pinjam,  jasa keahlian dari anggota kelompok seperti membuat pakan ikan. 
c. Tahapan Peningkatan Kelas Kelompok  
a. Penyuluh perikanan Kab/Kota menyiapkan instrumen, menyusun dan menetapkan jadwal penilaian dan pelaporan hasil secara berjenjang
 b. Penyuluh Perikanan menetapkan metodologi penilaian
c. Penyuluh Perikanan melakukan sosialisasi instrumen, metodologi, jadwal dan pelaksana penilaian kepada Tim Penilaian
d. Penyuluh bersama Tim Penilai melaksanakan penilaian Peningkatan Kelas kelompok
e. Penyuluh dan Tim Penilai melakukan verifikasi data hasil penilaian  
f. Penyuluh Perikanan melakukan klasifikasi penilaian sebagai berikut : - 0-350 Kelas Pemula - 351-650 Kelas Madya - 651-1000 Kelas Utama
g. Penyuluh Perikanan mengusulkan kenaikan kelas kelompok  - Pemula ke Madya ( Camat Setempat) - Madya ke Utama (Bupati)
h. Penyuluh  Perikanan mendampingi proses penerbitan sertifikat pengukuhan 
i. Sertifikat pengukuhan diserahkan kepada kelompok perikanan

sumber : Pedoman Kerja Penyuluh Perikanan. 2018. Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Senin, 15 Juli 2019

25 Manfaat Ikan Kakap Untuk Kesehatan Tubuh


Bagi masyarakat Indonesia, mengkonsumsi ikan merupakan hal yang biasa dilakukan karena ikan banyak dijual di pasaran. Sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan, itulah mengapa tidak sulit untuk mencari hewan laut yang dapat dikonsumsi di pasaran. Salah satu ikan laut yang banyak dikonsumsi adalah ikan kakap. Ikan kakap biasanya hidup di dasar karang atau terumbu karang dan hidup secara berkelompok.
Ikan kakap sendiri memiliki berbagai jenis, seperti ikan kakap merah atau L. Campechanus, kakap kuning, kakap hitam dan kakap putih atau dengan nama latin Lates calcarifer bloch. Meskipun memiliki jenis yang berbeda, namun ikan kakap memiliki manfaat yang sama. Seperti mengkonsumsi ikan laut pada umumnya, mengkonsumsi ikan kakap juga memiliki banyak manfaat. Kandungan gizi dalam ikan kakap dipercaya sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh.

Kandungan Gizi Ikan Kakap
Mengkonsumsi ikan laut seperti ikan kakap, sangat baik untuk menjaga nutrisi tubuh. Hal ini disebabkan karena banyak gizi yang terkandung di dalam ikan kakap. Kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram ikan kakap terdiri dari:
  • Energi 92 kilokalori
  • Protein 20 gram
  • Lemak 0,7 gram
  • Kalsium 20 mg
  • Fosfor 200 mg
  • Zat besi 1 mg
  • Vitamin A 30 IU
  • Vitamin B1 0,05 mg
Selain zat gizi yang terdapat di dalamnya, ikan kakap juga memiliki berbagai zat yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencukupi nutrisi tubuh. Beberapa zat yang terkandung di dalam ikan kakap seperti selenium, kalium, dan omega 3 diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Manfaat Ikan Kakap Untuk Kesehatan
Seperti  ikan laut yang lain, ikan kakap memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Kandungan dalam ikan kakap mampu memberikan nutrisi yang baik untuk menjaga kesehatan dan mengatasi beberapa masalah kesehatan. Beberapa manfaat ikan kakap diantaranya:
  1. Menjaga Kesehatan Tulang
Menjaga kesehatan tulang sebaiknya dilakukan semenjak masa pertumbuhan yakni sebelum menginjak usia 21 tahun. Orang tua yang memikirkan kesehatan anaknya, akan memberikan nutrisi agar kesehatan sang buah hati terjamin terutama untuk kesehatan tulang. Tulang merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena tulang memberikan postur tubuh. Menjaga kesehatan tulang sangatlah penting untuk dilakukan, karena apabila tidak dijaga, tulang dapat mengalami pengeroposan. Untuk mencegah pengeroposan tulang, dapat dilakukan dengan memberikan suplai kalsium yang cukup pada tulang. Kalsium dapat diperoleh dati susu, maupun makanan lain. Apabila tidak terlalu suka dengan susu, mengkonsumsi ikan kakap dapat dijadikan salah satu cara untuk mendapatkan kandungan kalsium untuk tubuh. Ikan kakap mengandung kalsium yang dapat mencegah terjadinya pengeroposan pada tulang.

  1. Mencegah Terjadinya Kanker
Penyakit kanker sangatlah berbahaya dan sangat mematikan. Penyakit kanker dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari udara dan lingkungan sekitar, maupun makanan yang dikonsumsi kurang sehat. Kanker juga dapat terjadi karena pertumbuhan sel tubuh sangatlah buruk, dan menyebabkan mutasi yang berlebihan pada tubuh. Untuk mencegah gangguan pertumbuhan sel, dapat dengan mengkonsumsi ikan kakap. Ikan kakap mampu membantu sel dalam tubuh untuk melakukan regenerasi sel secara wajar. Sehingga, dengan pertumbuhan sel yang baik, tubuh tidak akan melakukan mutasi yang berlebihan yang dapat menyebabkan timbulnya sel kanker dalam tubuh.
  1. Mengatasi Sakit Jantung
Sama halnya dengan penyakit kanker, penyakit jantung juga sangat mematikan. Tidak akan ada yang menduga bahwa seseorang dapat kehilangan nyawa secara tibatiba karena penyakit jantung yang dideritanya. Orang yang terlihat sehat sebelumnya, tibatiba dapat tidak sadarkan diri karena terjadi gangguan pada jantungnya. Penyakit jantung dapat disebabkan karena ketidak mampuan jantung dalam memompa darah keseleruh tubuh, akibatnya, aliran darah akan terhenti dan terhenti juga seluruh sistem organ dalam tubuh manusia. Untuk mencegahnya, dapat dilakukan dengan mengkonsumsi ikan kakap. Ikan kakap mampu membantu menguatkan jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh. Sehingga aliran tubuh dapat dengan lancar mengalir keseluruh tubuh tanpa adanya hambatan atau gangguan yang disebabkan karena lemahnya jantung dalam memompa darah.

  1. Menurunkan Hipertensi
Hipertensi dapat terjadi karena tekanan darah meningkat yang disebabkan oleh tidak lancarnya aliran darah. Biasanya, hipertensi ditandai dengan rasa pusing yang dialami oleh penderita hipertensi. Untuk menurunkan tekanan darah, masyarakat luas biasanya memakan timun, atau buahbuahan yang mengandung banyak air. Selain dengan mengkonsumsi buah yang mengandung banyak air, mengatasi hipertensi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi ikan kakap. Secara umum, ikan kakap mampu melancarkan peredaran darah. Meskipun tidak memiliki kandungan air yang banyak seperti buah mentimun, daging ikan kakap dipercaya mampu melancarkan sistem peredaran darah. ikan kakap dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi dan menjaga tekanan darah agar tidak terlampau rendah. Sehingga aliran darah akan stabil.
  1. Mencegah Terjadinya Stroke
Meskipun tergolong daging, ikan kakap dapat mencegah terjadinya stroke. Ikan kakap dapat mencegah stroke dengan menghidupkan kembali sistem syaraf. Stroke disebabkan karena matinya sistem syaraf terutama syaraf  motorik sehingga seseorang yang terserang stroke biasanya akan mengalami seperti lumpuh dan tidak bisa menggerakkan bagian tubuhnya. Untuk mengaktikan kembali syaraf motorik, seseorang dapat mengatasinya dengan mengganti daging dengan ikan kakap. Ikan kakap dapat mengaktifkan syaraf motorik yang mati dengan membantu melancarkan peredaran darah. Karena stroke memiliki keterkaitan antara matinya sistem syaraf dengan kurang lancarnya peredaran darah.

  1. Mengatasi Masalah Batu Ginjal
Tidak hanya kanker dan jantung, penyakit batu ginjal juga merupakan penyakit serius yang dapat membahayakan penderitanya. Apabila seseorang yang menderita batu ginjal tidak segera ditangani, batu ginjal dapat membahayakan penderitanya, bahkan dapat menyebabkan kematian. Batu ginjal sendiri terjadi karena adanya pengkristalan sari makanan di ginjal. Pengkristalan yang terjadi pada ginjal ini dapat menyebabkan kerja ginjal menjadi terhambat. Biasanya, untuk mengatasi penyaki ini, tim medis menyarankan untuk melakukan operasi bedah. Namun jangan takut, mengatasi batu ginjal tidak hanya dapat dilakukan degan operasi, tetapi juga dapat dilakukan dengan cara lain, seperti mengganti pola makan. Mengganti mengkonsumsi daging dengan ikan kakap dapat membantu mengatasi masalah batu ginjal yang dialami. Kandungan dalam ikan kakap mampu menghancurkan kristal batu ginjal, yang kemudian akan keluar bersama dengan urine.

  1. Menjaga Kesehatan Mata
Seperti yang diketahui oleh banyak orang, bahwa vitamin yang sangat diperlukan dan baik untuk menjaga kesehatan mata adalah vitamin A. Selain wortel, vitamin A juga terkandung dalam ikan kakap. Sama seperti vitamin A yang terkandung dalam wortel, vitamin A dalam ikan kakap dapat mencegah terjadinya kerusakan mata dan menjaga kesehatan mata agar tetap jernih. Tidak hanya menjernihkan penglihatan, vitamin A pada ikan kakap juga dapat membantu bola mata terlihat segar dan bersih.

  1. Mengobati Osteoporosis
Ikan laut seperti ikan kakap memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Kalsium tidak hanya bisa didapatkan dengan meminum susu, tetapi juga dengan mengkonsumsi daging ikan kakap. Kalsium sangat diperlukan oleh tulang karena kalsium merupakan komponen utama pada tulang. Kalsium dalam daging ikan kakap dapat membantu penderita osteoporosis dengan mengisi kekeroposan pada tulang. Selain mengandung kalsium, daging ikan kakap juga mengandung fosfor yang membantu tulang tidak hanya keras dan padat, namun juga membuat tulang menjadi kuat dan tidak mudah retak.
  1. Menurunkan Kadar Lemak Dalam Tubuh
Meskipun tergolong ikan yang dimanfaatkan dagingnya, ikan kakap memiliki daging yang memiliki kandungan lemak yang rendah. Bahkan, kandungan lain dalam ikan kakap mampu menurunkan kadar lemak berlebih pada tubuh. Lemak dalam tubuh akan diberantas oleh kandungan dalam ikan kakap. Sehingga, bagi beberapa orang yang memiliki masalah berat badan, dan tetap ingin mengkonsumsi daging, dapat mengganti daging dengan daging ikan kakap. Daging ikan kakap tidak kalah lezat dengan daging ayam maupu daging sapi. Dengan pengolahan yang tepat, daging ikan kakap sangat lezat untuk dimakan.
artikel terkait: manfaat udang windu
  1. Mencegah Terjadinya Aterosklerosis
Aterosklerosis mgkin jenis penyakit ini belum banyak diketahui oleh banyak orang. Namun, pastinya beberapa orang akan mengetahui tentang penyakit yang menyerang pembuluh darah. Seperti itulah aterosklerosis, yakni sebuah penyakit yang menyerang pembuluh darah. Aterosklerosis disebabkan karena adanya timbunan lemak jahat dan juga beberapa zat lain yang berbahaya bagi tubuh. Akibatnya adalah terjadinya penyempitan pembuluh darah dan pembuluh darah mengeras. Untuk mengatasi masalah lemak ini, dapat dengan mengkonsumsi ikan kakap. Ikan kakap seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh, juga dalam pembuluh darah. Dengan turunnya kadar lemak dalam pembuluh darah, pembuluh darah tidak akan mengalami penyumbatan dan aliran darah akan menjadi lancar kembali.
  1. Mencegah Gigi Berlubang
Ikan kakap memiliki kandungan kalsium di dalamya, tidak hanya menjaga kesehatan tulang dengan mencegah tulang mengalami osteoporosis. Kandungan kalsium dalam ikan kakap juga mampu menjaga kesehatan gigi. Kalsium dalam ikan kakap mampu mengatasi masalah gigi berlubang yang banyak dialami oleh banyak orang. Masalah gigi berlubang memang dianggap seperti masalah kecil, akan tetapi sebenarnya, dengan gigi yang berlubang, dapa mempengaruhi nafsu makan dan berpengaruh pada kesehatan organ tubuh lain. Untuk itu, gigi memang harus dijaga kesehatannya agar tidak mengalami kerusakan. Biasanya, ikan kakap yang memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi adalah ikan kakap merah.

  1. Mencegah Terjadinya Penyumbatan Pembuluh Darah
darah merupakan komponen tubuh yang sangat penting. Jika aliran darah berhenti, maka  akan berhenti juga hidup seseorang. Tidak lancarnya aliran darah juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tidak lancarnya aliran darah dapat disebabkan karena banyaknya zat seperti kolesterol, lemak dan berbagai zat lain yang masuk dalam aliran darah dan akhirnya menghambat laju aliran darah. Untuk mengatasi terjadinya penyumbatan darah, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dapat dengen mengkonsumsi ikan kakap. Ikan kakap memiliki kandungan omega 3 yang cukup tinggi. Omega 3 sendiri dapat membantu menurunkan kadar kolesterol yang menghambat aliran darah. Sehingga dengan mengkonsumsi ikan kakap, aliran darah dapat terhindar dari terjadinya penyumbatan.
  1. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Ikan kakap memiliki kandungan mineral kalium yang cukup tinggi, dan dapat memenuhi kebutuhan kalium harian tubuh. Kalium memiliki peran yang penting dalam tubuh. Salah satu jenis mineral ini sangat diperlukan tubuh karena sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh. Kalium dalam ikan kakap dapat membantu mengaktifkan berbagai enzim dalam tubuh untuk metabolisme energi. Kekurangan kalium dalam tubuh, dapat menyebabkan proses metabolisme terhambat, akibatnya tubuh dapat merasa lemas karena kekurangan energi dalamtubuhnya. Jika metabolisme terganggu, maka aktivitas yang sedang dilakukan juga dapat terganggu. Oleh karena itu, untuk menjaga metabolisme tubuh seseorang dapat mengkonsumsi ikan kakap.

  1. Mencegah Penyakit Rakitis
Rakitis merupakan penyakit yang menyerang tulang. Tetapi bukan penyakit tulang secara umum seperti osteoporis. Rakitis ini biasanya menyerang kaki dan tulang punggung. Mengidap penyakit rakitis menyebabkan fungsi tulang kaki melemah dan mengakibatkan kesulitan berjalan pada penderitanya. Tidak hanya menyerang kaki, rakitis juga mempengaruhi lengkung tulang punggung. Rakitis juga karena kurangnya kalsium pada tulang. Untuk mencegah penyakit raitis ini, penderitanya dapat mengkonsumsi ikan kakap untuk memenuhi kalisum dan mengembalikan kembali kekuatan tulang kaki dan juga lengkung tulang punggungnya.
  1. Melindungi Tubuh Dari Infeksi
Tubuh akan mudah terserang infeksi karena adanya kontak dengan lingkungan dan makanan yang dikonsumsi. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme resistensi terhadap infeksi yang menyerang tubuh. Resistensi yang dilakukan tubuh yakni dengan produksi antibodi oleh sel darah putih. Antibodi yang dihasilkan oleh sel darah putih ini sebenarnya dapat mencegah terjadinya infeksi pada tubuh. Akan tetapi , terkadang kemampuan sel darah putih untuk mencegah terjadinya infeksi ini mash terbatas, sehingga tubuh dapat dengan mudah terserang infeksi. Untuk membantu sel darah putih mencegah terjadinya infeksi, dapat dilakukan dengan mengkonsumsi ikan kakap. Kandungan dalam ikan kakap dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi yang menyerang tubuh.

  1. Memperbaiki Sel Kulit Yang Rusak
Kulit adalah bagian terluar tubuh yang selalu melakukan kontak dengan lingkungan. Kulit dapat mengalami kerusakan apabila nutrisi untuk kulit tidak terpenuhi. Apabila sel kulit rusak, maka akan terjadi berbagai masalah kulit, seperti gatal, kusam, bahkan dapat terjadi kanker kulit. Untuk tetap menjaga kesehatan kulit, dapat dilakukan dengan menutrisi kulit dari luar, seperti dengan menggunakan lotion atau krim kulit. Selain itu, mengkonsumsi ikan kakap juga akan membantu memperbaiki kerusakan sel kulit dari dalam. Kandungan dalam ikan kakap dapat membantu mengembalikan sel kulit menjadi normal kembali seperti sebelum terjadi kerusakan pada kulit.
  1. Mengatasi Masalah Lambung
Mengalami masalah lambung sangat menganggu kesehatan. Karena makanan yang berasal dari mulut harus melewati lambung untuk kemudian dapat diproses pada sistem pencernaan. Jika lambung sudah bermasalah, maka sistem pencernaan juga akan mengalami masalah. Untuk mengatasinya, ikan kakap dapat dijadikan salah satu makanan yang dapat mengatasi masalah pada lambung.

  1. Membantu Melancarkan Pencernaan
Selain mengatasi masalah lambung, ikan kakap juga dapat mengatasi masalah pencernaan.berbagai masalah pencernaan seperti diare, sembelit dan infeksi pada saluran pencernaan, tentunya sangat menganggu penyerapan makanan yang nantinya akan masuk ke dalam darah. Apabila penyerapan sari makanan terganggu, maka suplai nutrisi pada organ lain juga akan terganggu. Oleh karena itu, kandungan dalam ikan kakap mambu membantu mengatasi masalah pada sistem pencernaan dan melancarkan kerja sistem pencernaan, sehingga penyerapan sari makanan dapat berjalan dengan baik, dan kesehatan tubuh terjaga.
  1. Meningkatkan Nafsu Makan
Anak kecil yang memiliki nafsu makan yang baik, sangat diharapkan oleh orangtuanya. Apabila anak mengalami gangguan susah makan, orang tua terutama ibu, akan melakukan banyak cara agar sang buah hati memiliki nafsu makan yang baik. denan nafsu makan yang baik, kesehatan anak juga akan terjaga. Apabila anak mengalami masalah pada nafsu makannya, ibu dapat mengatasinya dengan mencoba memberikan ikan kakap sebagai salah satu menu makan untuk anak. Tidak hanya dapat merangsang anak untuk mengkonsumsi ikan, tetapi kandungan dalam ikan kakap dapat membantu mengembalikan nafsu makan pada anak.

  1. Mengatasi Diabetes
Diabetes disebabkan karena pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin dengan baik. Akibatnya, tubuh akan kekurangan hormon insulin dan terserang diabetes. Untuk mengembalikan produksi insulin oleh pankreas, seseorang dapat mengkonsumsi ikan kakap. Ikan kakap, terutama ikan kakap merah memiliki kandungan yang dapat membantu mengontrol produksi hormon insulin. Hal ini dapat menghindari kekurangan produksi hormin insulin, yang dapat menyebabkan diabetes.
  1. Mencegah Penggumpalan Darah Pada Otak
Terkadang, secara tidak sengaja, seseorang dapat mengalami benturan pada beberapa bagian tubuhnya, salah satunya pada bagian kepal. Bahaya yang dapat ditimbulkan dari benturan pada kepala ini, dapat menyebabkan terjadinya gumpalan pada kepala yang sangat berbahaya. Penggumpalan darah di otak dapat mengganggu sirkulasi darah. Untuk mengatasi penggumpalan darah di otak dan melancarkan kembali sirkulasi darah, penderitanya dapat mengatasinya dengan mengkonsumsi ikan kakap.

  1. Mencukupi Nutrisi Otak Di Masa Pertumbuhan
Otak adalah organ tubuh yang sangat penting karena berfungsi sebagai motor tubuh. Otak dapat berkembang terutama pada masa pertumbuhan seperti pada masa anak menuju dewasa. Untuk membantu perkembangan otak, ikan kakap dapat dijadikan penunjang agar otak dapat berkembang dengan baik. Kandungan dalam ikan kakap dapat membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi otak, sehingga perkembangan otak pada anak dapat berkembang dengan baik.

  1. Mengatasi Batuk Kronis
Batuk memang seperti penyakit ringan, yang bahkan obatnya saja banyak dijual di pasaran. Akan tetapi, apabila sudah mengalami batuk kronis, harus segera ditangani karena sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk mengatasi batuk kronis, beberapa orang akan membawanya kepada dokter spesialis. Namun, selain membawanya ke dokter, batuk kronis dapat diatasi dengan sup ikan kakap. Sup ikan kakap dapat membantu meringankan batuk kronis. Ganti makanan dengan sup ikan kakap sampai batuk kronis yang dialami berangsur membaik.

  1. Mempercepat Penyembuhan Pasca Operasi
Setelah melakukan operasi, beberapa orang akan mengalami gangguan kesehatan dengan kondisi tubuh yang lemah. Agar kondisi tubub dapat seperti semula, perlu diberikan beberapa makanan yang dapat meningkatkan stamina pasien pasca melakukan operasi. Ikan kakap menjadi salah satu makanan yang dapat mengembalikan kekuatan bagi pasien pasca operasi. Kandungan dalam ikan kakap tidak hanya menguatkan tubuh, akan tetapi  juga dapat membantu mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi.
  1. Mencegah Terjadinya Kerusakan DNA
Ikan kakap mengandung selenium. Dimana selenium ini dapat mencegah radikal bebas yang dapat menjadi penyebab kerusakan DNA. Kerusakan DNA secara lanjut dapat menyebabkan penyakit rheumatoid arthritis, kanker dan penyakit jantung. Selenium yang terkandung dalam ikan kakap ini dapat mencegah terjadina kerusakan DNA dan menjaga DNA agar tidak terhindar dari serangan radikal bebas.

Seperti yang banyak diketahui oleh masyarakat luas, mengkonsumsi ikan memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Ikan kakap sebagai salah satu jenis ikan memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun belum banyak yang mengetahui apa saja manfaat dari ikan kakap. Dari penjelasan manfaat ikan kakap di atas, diharapkan banyak masyarakat yang mengkonsumsi ikan kakap, karena memang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan

sumber : https://manfaat.co.id/manfaat-ikan-kakap

Metode Pembesaran Terbaru Budidaya Kakap Putih




Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya menjadikan ikan kakap putih sebagai komoditas unggulan terbaru di sektor perikanan di Tanah Air. Pasar ekspor kakap putih mencakup kawasan Australia, Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara di Timur Tengah. Namun, produksi kakap putih di Indonesia baru mencapai kisaran 300 ribu ton per tahun. Karena itu teknologi budidaya kakap putih intensif dikembangkan untuk mendongkrak pertumbuhan produksi ikan ini. 

Pengembangan budidaya kakap putih bisa dilakukan dengan menggunakan keramba jaring apung (KJA). Tapi, kelangsungan hidup (survival rate/SR) dalam budidaya kakap putih di KJA jarang mencapai 50 %. 
     

Kakap putih

Baru-baru ini peneliti dari Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam sudah mengujicoba perbaikan teknologi dalam usaha pembesaran kakap putih di keramba jaring apung, sebagai upaya meningkatkan produksi.

Metode teknologi terbaru pembesaran dalam budidaya kakap putih, sebagai berikut:

Memperhatikan Asal dan Ukuran Benih

Benih kakap putih sebaiknya berasal dari hatchery (panti benih). Keunggulan menggunakan benih dari hatchery yaitu kualitas yang terjaga dan ukuran yang seragam. Kekurangan memakai benih dari hasil tangkapan alam yaitu ukuran benih yang tak seragam, dan sering terdapat luka pada benih akibat penangkapan.

Ukuran benih patut diperhatikan. Benih yang akan ditebar sebaiknya berukuran lebih dari 10 cm berbobot 15 hingga 20 gram.

Vaksinasi Benih 

Bakteri streptococcus dan bakteri vibrio menjadi momok menakutkan dalam usaha budidaya kakap putih. Vaksinasi mutlak dilakukan terhadap benih kakap putih untuk mencegah serangan bakteri streptococcus dan bakteri vibrio. Vaksinasi dengan cara suntik dilakukan kepada benih kakap putih yang berukuran lebih dari 10 cm.

Aklimamatisasi dan Pengaturan Padat Tebar

Aklimatisasi wajib dilakukan dalam penebaran benih kakap putih. Aklimatisasi adalah proses pengadaptasian atau penyesuaian lingkungan terhadap lingkungan baru.

Karena perbedaan suhu serta salinitas antara daerah asal benih dan media transportasi dengan kondisi air tempat pemeliharaan, diperlukan aklimatisasi.

Apabila media transportasi memakai kantong plastik, aklimatisasi dilakukan melalui cara plastik diapungkan hingga suhu air dalam plastik hampir sama dengan air media pemeliharaan. 

Kemudian kantong plastik dibuka dan air media pemeliharaan dimasukkan sedikit demi sedikit. Biasanya benih ikan akan aktif setelah sekitar 15 menit, dan kantong plastik dapat dimiringkan agar ikan bisa keluar sendiri.

Faktor penentu keberhasilan budidaya ikan adalah pengontrolan padat tebar benih, karena hal ini berkaitan dengan survival rate dan pertumbuhan. Jika ukuran dan berat ikan bertambah, padat tebar harus dikurangi agar pertumbuhan ikan optimal. Padat tebar ideal dalam budidaya kakap putih di KJA adalah
  • Fase Pendederan: 
    • ukuran ikan 10-12 cm, berat 15-20 gram padat tebar 75-100 ekor/m3
  • Fase Penggelondongan: 
    • ukuran ikan 14-15 cm, berat 40-50 gram, padat tebar 50-60 ekor/m3
  • Fase Pembesaran: 
    • ukuran ikan 17-20 cm, berat 75-100 gram, padat tebar 40-50 ekor/m3
    • ukuran ikan 20-25 cm, berat 150-200 gram, padat tebar 25-30 ekor/m3
    • ukuran ikan lebih dari 25 cm, berat berat lebih dari 250 gram, padat tebar 10-20 ekor/m3
Pengontrolan Pakan, Pemberian Vitamin & Probiotik 

Pemberian pakan dilakukan lebih sering pada tahap awal pemeliharaan kakap putih, minimal 4 kali sehari sampai ikan kenyang. Frekuensi pemberian pakan dapat dikurangi 2-3 sehari apabila ikan sudah tumbuh lebih besar. 

Pemberian pakan jangan sampai meninggalkan sisa, karena sisa pakan di KJA jadi incaran ikan di luar budidaya seperti ikan buntal yang berbahaya dan merobek jaring. Sisa pakan juga menimbulkan penyakit.

Dosis pemberian pakan kakap putih berkisar 5-10 % dari biomassa untuk ikan berukuran kurang dari 100 gram, dan 3-5 % untuk ikan berukuran lebih dari 100 g. 
Pemberian vitamin C, multivitamin dan probiotik pada kakap putih juga perlu diperhatikan.

Pemberian vitamin C dan multivitamin dapat meningkatkan kesehatan ikan sehingga warnanya lebih cerah, dan gerakan ikan lebih agresif. Probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaan ikan kakap putih.

Karena vitamin C mudah rusak dan larut dalam air, pemberian vitamin C dilakukan bersamaan dengan pemberian pakan ikan. Vitamin C dibuat dalam bentuk pelet basah. Dosis vitamin C 2 g/kg berat pakan yang diberikan dua kali seminggu. Takaran dosis serupa pada probiotik buat kakap putih, yaitu 2 g/kg berat pakan yang diberikan dua kali seminggu. 

Pengelolaan Kesehatan Ikan 

Untuk menjaga kesehatan ikan kakap putih diperlukan pengelolaan lingkungan hidup dengan melakukan pergantian jaring, memonitor parameter kualitas air, merendam ikan dengan air tawar secara periodik.

Diperlukan pengetahuan untuk mendeteksi gejala ikan yang terkena penyakit, antara lain hilangnya nafsu makan, perubahan warna tubuh yang lebih gelap, pergerakan renang melambat, sirip bengkok, ikan naik ke permukaan air atau menempel di dinding/dasar jaring, ikan menggesek-gesekkan badan pada jaring, ikan memisahkan diri dari kelompok.


Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.) dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini menteri Kelautan dan  Perikanan mengeluarkan peraturan baru untuk pengelolaan lobster ...