Kamis, 14 Mei 2020

Ciri-Ciri Wirausaha





A. Wirausaha
1. Pengertian Umum Wirausaha adalah berasal dari kata Wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; usaha: kegiatan produktif  dan Wiraswasta berasal dari kata: Wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan.

B. Ciri - Ciri Wirausaha
Seorang wirausaha harus mampu melihat ke depan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dengan pemecahannya. Adapun ciri-ciri seorang wirausaha sebagai berikut:

  1. Percaya diri  Sifat tersebut dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang - ambing oleh pendapat orang lain. Akan tetapi, saran orang lain jangan ditolak mentah - mentah, pakai itu sebagai masukan untuk dipertimbangkan, kemudian anda harus memutuskan segera. Anda harus optimis, orang optimis tidak ngawur. Insya Allah bisnisnya akan berhasil. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang matang jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Saran dan opini orang lain dipertimbangkan secara kritis. Emosional nya relatif stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Jiwa sosialnya tinggi, mau menolong orang lain, dan yang paling penting lagi kedekatannya pada khalik sang pencipta Allah Swt. Diharapkan Wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.  
  2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil Tidak mengutamakan prestise dulu, prestasi kemudian. Akan tetapi, ia gandrung pada prestasi dulu baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu, asal yang kita kerjakan itu pekerjaan halal.  
  3. Pengambilan Resiko Ciri-ciri atau watak berani mengambil resiko merupakan modal dasar untuk memulai usaha, namun semuanya harus dilandasi dengan perhitungan yang matang. Dalam wirausaha yang juga penuh dengan resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang kurang laku, dan sebagainya.Semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari barbagai segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.  
  4. Kepemimpinan Berusaha menjadi pemimpin yang disenangi bawahan, akan mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti, dipercaya oleh bawahannya. Namun adapula pemimpin yang tidak disenangi bawahannya, atau ia tidak senang kepada bawahannya, ia banyak curiga kepada bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya, tapi tidak ada waktu untuk itu. Menanam kecurigaan kepada orang lain, pada suatu ketika kelak akan berakibat tidak baik pada usaha yang sedang dijalankan. Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsip.    
  5. Keorsinilan Keorsinilan adalah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orsinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orsinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponenkomponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kretivitas orsinil suatu produk akan nampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.  
  6. Berorientasi ke Masa Depan Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yang hedak ia lakukan, apa yang ingin dicapai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tapi untuk jangka panjang. Untuk menghadapi padangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun  perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.  
  7. Kreativitas Mempunyai kemampuan untuk membuat kombinasi-konbinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya.  
  8. Dilengkapi dengan Konsep Ciri-ciri “10 D” dari Bygrave (1994) sebagai berikut :                           
  • “D” pertama: Dream, dicirikan dengan : a. Bisnis seperti apa yang akan dibangun ? b. Kondisi yang bagaimana akan diraih ? c. Berani bermimpi dan menerapkan mimpi tersebut.  
  • “D” kedua: Decisiveness, tidak menunda-nunda apa yang telah diputuskan untuk dikerjakan. a. Tangkas melaksanakan tindakan terhadap yang telah ditetapkan. b. Tidak ingin kehilangan peluang bisnis yang telah dilihat dan dipahami. c. Tips : Kesempatan hanya datang sekali dan “sekilas”  
  • “D” ketiga: Doers, segera bekerja.  Sekali menetapkan langkah, sesegera mungkin melaksanakannya.Hal ini terkait dengan sifat produk perikanan yang cepat membusuk, maka perlu cepat menangainya tidak boleh menunda. “D” keempat: Determination,  tidah mudah menyerah. Sekali menanamkan modal, dijalankan hingga berhasil atau sadar betul bahwa gagal.  
  • “D” kelima: Dedication, memiliki dedikasi penuh terhadap bisnis, bekerja melebihi orang pada umumnya. Kesemuanya dilakukan dengan target untuk mencapai bisnis yang telah direncanakan.  
  • “D” keenam: Devotion. Menyenangi pekerjaannya, mencintai produknya dan nilai produk yang dihasilkan, sehingga mendorongnya untuk menjual dan memproduksinya lebih banyak. Tips : Lakukan sesuatu karena memang ingin melakukannya, tanpa keterpaksaan.  
  • “D” ketujuh: Details.  Melihat dan mengatasi permasalahan sampai bagian yang kecil-kecil, karena yang kecil-kecil itu kadang-kadang bersifat kritis terhadap jalannya usaha.  
  • “D” kedelapan: Destiny. Menentukan nasibnya sendiri dan tetap melangkah ke depan untuk mencapai sukses. Tips : “Berbuat hebat tidak perlu kehebatan, menjadi hebat perlu langkah awal”.  
  • “D” kesembilan: Dollars, Motivasi bukan menjadi kaya, motivasi utamanya adalah kesejahteraan masa depan. Masa depan mulai sedetik sejak sekarang. Uang hanya sebagai ukuran kesuksesan.  
  • “D” kesepuluh: Distribute. Mendistribusikan kekayaan bisnisnya kepada karyawan, dengan prinsip kesuksesan usahanya harus mampu membuat sejahtera masyarakatnya.
sumber ;
modul pelatihan kewirausahaan.BPSDMKP. KKP

Tidak ada komentar:

Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.) dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini menteri Kelautan dan  Perikanan mengeluarkan peraturan baru untuk pengelolaan lobster ...