Minggu, 04 Februari 2018

KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PERIKANAN






A.  Bentuk Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

Kelembagaan pelaku utama kegiatan perikanan dapat berbentuk kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, atau korporasi.

Kelembagaan pelaku utama kegiatan perikanan tersebut berbentuk:
1.   KUB yang dibentuk oleh nelayan;
2.   POKDAKAN yang dibentuk oleh pembudi daya ikan; dan
3.   POKLAHSAR yang dibentuk oleh pengolah dan pemasar ikan.
4.   KUGAR yang dibentuk oleh petambak garam;
5.   POKMASWAS  yang dibentuk oleh masyarakat  dalam rangka  pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

B.  Karakteristik Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

1.  Ciri Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

a.   Kelompok Perikanan

1)  memiliki jumlah anggota kelompok 10 25 orang;
2)  pelaku utama yang berada di dalam lingkungan pengaruh seorang ketua kelompok;
3)  mempunyai  tujuan,  minat  dan  kepentingan  yang  sama  terutama
dalam bidang usaha perikanan;
4)  memiliki   kesamaan-kesamaan   dalam   tradisi/kebiasaan,   domisili, lokasi usaha, status ekonomi, bahasa;
5)  bersifat informal;
6)  memiliki saling ketergantungan antar individu;
7)  mandiri dan partisipatif;
8)  memiliki aturan/norma yang disepakati bersama; dan
9)  memiliki administrasi yang rapih 
b.   Gabungan Kelompok Perikanan
1)  terdiri dari 5 - 10 kelompok dalam satu kawasan potensi perikanan;
2)  memiliki  kesamaan   prinsip  kebersamaan   dan  kemitraan  dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usaha perikanan;
3)  mandiri;
4)  memiliki  struktur  organisasi  kelembagaan  pelaku  utama  kelautan dan perikanan;
5)  memiliki usaha perikanan secara komersial;
6)  berbentuk   badan   hukum   atau   bukan   badan   hukum   dalam mengembangkan usahanya;
7)  mempunyai  tujuan,  minat  dan  kepentingan  yang  sama  terutama
dalam bidang usaha perikanan;
8)  bersifat informal;
9)  memiliki aturan/norma yang disepakati bersama.
10) memiliki administrasi yang rapih.
 c.   Asosiasi Perikanan
1)  terdiri dari minimal 3 GAPOKKAN;
2)  memiliki kesamaan jenis usaha;
3)  memiliki prinsip kebersamaan  dan kemitraan  dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usaha perikanan;
4)  mandiri;
5)  memiliki usaha perikanan secara komersial;
6)  berbentuk   badan   hukum   atau   bukan   badan   hukum   dalam mengembangkan usahanya;
7)  mempunyai  tujuan,  minat  dan  kepentingan  yang  sama  terutama dalam bidang usaha perikanan;
8)  bersifat informal;
9)  memiliki aturan/norma yang disepakati bersama;
10) memiliki administrasi yang rapih.  
d.   Korporasi Perikanan
1)  anggota terdiri dari 2 perusahaan perikanan atau lebih;
2)  memiliki badan hukum;
3)  prinsip kebersamaan  dan kemitraan dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usaha perikanan;
4)  memiliki usaha perikanan secara komersial;
5)  mempunyai  tujuan,  minat  dan  kepentingan  yang  sama  terutama dalam bidang usaha perikanan;
6)  bersifat informal;
7)  memiliki aturan/norma yang disepakati bersama;
8)  memiliki administrasi yang rapih.

Sumber : Keputusan  Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia  Nomor Kep.14/Men/2012  Tentang  Pedoman Umum Penumbuhan Dan Pengembangan  Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

Tidak ada komentar:

Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.) dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini menteri Kelautan dan  Perikanan mengeluarkan peraturan baru untuk pengelolaan lobster ...