Nila adalah ikan air tawar yang menjadi favorit masyarakat
Indonesia untuk dikonsumsi. Permintaan pasar yang tinggi terus memacu produksi
budidaya nila. Nama “nila” diambil dari asal muasal ikan tersebut, yakni Sungai
Nil di Afrika. Sekitar tahun 1969, ikan nila diperkenalkan di Indonesia dan
beberapa rekayasa dilakukan demi mendapatkan strain nila terbaik. Dengan
begitu, ada berbagai jenis nila yang beredar di kalangan pembudidaya, di
antaranya adalah;
Ikan Nila Lokal
Ikan nila hitam didatangkan di Indonesia dari Taiwan. Awalnya,
ikan spesies Oreochromis niloticus Bleeker ini dikembangkan di
Danau Tondano, Sulawesi Utara, kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Dengan
banyak tersebar, banyak yang menganggap nila ini adalah jenis lokal.
Tubuh nila ini berwarna hitam keabu-abuan sedangkan di bagian
perutnya berwarna terang.
Nila hitam memiliki beberapa keunggulan, seperti pertumbuhannya
cepat dan mampu bertahan terhadap kondisi air dalam kisaran lebar sehingga
mudah dibudidayakan.
Ikan Nila GIFT
Ikan nila GIFT adalah hasil persilangan dari 8 varietas ikan
nila Kenya, Israel, Senegal, Ghana, Singapura, Thailand, Mesir, dan Taiwan.
GIFT merupakan singkatan dari “genetic improvement of farmed tilapia”,
sebuah upaya persilangan ini dilakukan oleh International Center for
Living Aquatic Research Management (ICLARM) di Filipina. Nila GIFT
generasi keempat kemudian dibawa ke Indonesia pada tahun 1994.
Pertumbuhan ikan nila abu-abu ini terkenal cepat, pada umur 5-6
bulan, nila GIFT mampu mencapai bobot 600 gram per ekor. Presentase kepala,
tulang, dan rongga perut lebih kecil sehingga dagingnya lebih banyak. Interval
pemijahan dapat dilakukan dalam waktu 3 – 6 minggu dengan produksi telur
sebanyak 2000 – 3000 ribu butir sekali pijah.
Ikan Nila BEST
BEST diambil dari kalimat “Bogor Enhanced Strain Tilapia”
dan merupakan nila persilangan dari 4 strain, termasuk nila GIFT. Oleh
karenanya, nila BEST ini memiliki warna yang sama seperti nila GIFT.
Nila yang dihasilkan tahun 2008 ini dinilai lebih unggul dari
pendahulunya. Di antaranya adalah ukuran benih lebih besar dan secara umum
lebih tahan lingkungan buruk sehingga tahan penyakit.
Ikan Nila GESIT
Nila jenis ini adalah hasil rekayasa genetik nila GIFT sehingga
mampu menghasilkan larva jantan dengan persentasi hidup hingga 98%. GESIT, yang
merupakan singkatan dari “genetically supermale Indonesian tilapia”,
dihasilkan dari kerjasama peneliti di BPPT, BBPBAT, serta IPB.
Nila GESIT dapat tumbuh sepanjang 8 cm pada umur 4 – 5 bulan
dengan bobot 500 – 600 gram/ekor. Jantan GESIT banyak disukai pembudidaya
karena memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan ikan nila betina.
Ikan Nila Nirwana
Nirwana yang merupakan akronim “nila ras Wanayasa” adalah nila
hasil seleksi dari kelompok nila GIFT dan GESIT demi mendapatkan kualitas yang
baik. Dikembangkan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa,
Purwakarta, ikan ini diperkenalkan pada tahun 2006.
Kualitas yang diseleksi adalah bentuk tubuh dan pola
pertumbuhannya sehingga nila nirwana memiliki keunggulan seperti bobot tubuhnya
yang di atas 650 gram/ekor dalam 6 bulan. Nila nirwana ini pun memiliki bentuk
tubuh yang lebar dengan kepala yang pendek sehingga dagingnya lebih tebal.
Selain meguntungkan bagi pembudidaya, daging nila nirwana juga mudah diolah
sebagai daging fillet.
Ikan Nila Larasati
Nila jenis ini juga dikenal dengan nama nila Janti karena
dikembangkan oleh BBI Janti di Klaten. Selain pertumbuhannya yang cepat, nila
merah ini juga tahan terhadap penyakit, khususnya yang disebabkan oleh
bakteri Streptococcus dan Algalectiae. Nila
Larasati juga sangat adaptif sehingga bisa dibudidayakan di berbagai media
budidaya, dari mulai kolam air deras, air tenang, KJA, maupun tambak air payau.
Ikan ini adalah hasil rekayasa genetis yang dilakukan oleh Balai
Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi dan JICA (Japan for International
Cooperation Agency), sebuah lembaga donor dari Jepang. Dibandingkan GIFT,
pertumbuhan JICA lebih cepat 20% dan lebih hemat pakan sampai 25%.
Ikan Nila Citralada
Salah satu strain ikan nila merah ini telah beredar di Indonesia
sejak tahun 1989. Didatangkan dari Thailand, nila Citralada memiliki warna
tubuh yang lebih terang dari ikan nila merah pada umumnya dan sirip yang lebih
panjang. Selain Citralada, nila merah dari Thailand yang dikenalkan di
Indonesia adalah ikan nila nifi. Perbedaannya, nila nifi dapat melahirkan lebih
banyak keturunan jantan.
Upaya pemuliaan genetis nila citralada dan nila nifi kemudian
dilakukan oleh BBI Cangkringan menghasilkan nila Cangkringan. Sayangnya, nila
Cangkringan belum secara resmi disebar ke pembudidaya. Walaupun pertumbuhannya
cukup cepat juga, dalam 4 bulan bobotnya bisa mencapai 200 gram.
Selain 8 jenis nila di atas, masih banyak jenis nila yang
dikenal oleh pembudidaya, di antaranya adalah strain putih, Jatimbulan,
Srikandi, Sultan, Anjani, Nilasa, Pandu, dan Kunti. Seperti jenis-jenis di
atas, ikan ini pun dihasilkan dari rekayasa genetik, pemulihan, dan seleksi
yang dilakukan balai. Berikut adalah sekilas mengenai karakteristik dari strain
tersebut;
Ikan nila
|
Keunggulan
|
Jatimbulan
|
· Pertumbuhan
cepat
· Tahan
penyakit
· Mudah
beradaptasi, termasuk di air payau
· Struktur
dagingnya kenyal
|
Srikandi
|
· Pertumbuhan
cepat
· Pemeliharaan
3 – 4 bulan, bobot ikan 250 gram/ekor
· Toleran
terhadap perairan payau (salinitas < 30 ppt)
· Tahan
penyakit
· Cocok
diperairan pesisir
|
Nirwana II
|
·
Pertumbuhan cepat 15% lebih tinggi
dari nirwana
|
Sultan
|
· Pertumbuhan
cepat
· Daya
tahan bagus
· Produksi
telur banyak
· Cocok
untuk pemeliharaan monoseks jantan
|
Anjani
|
· Bobot
matang gonad 275,8 gram/ekor umur 6 – 7 bulan
· Pertumbuhan
cepat, bobot ikan 284 gram/ekor
· Tahan
terhadap penyakit
|
Nilasa
|
· Pertumbuhan
cepat
· Daya
adaptasi luas terhadap lingkungan
· Tahan
penyakit
· Daging
tebal
· Cocok
di air payau (salinitas 18 per mil)
|
Pandu
|
· Bobot
matang gonad 310 gram/ekor umur 6 bulan
· Pertumbuhan
cepat, bobot ikan 855 gram/ekor
· Daya
adaptasi luas terhadap lingkungan
· Tahan
terhadap penyakit
|
Kunti
|
·
Bobot matang gonad 280 gram/ekor
umur 6 bulan
·
Pertumbuhan cepat, bobot ikan 764
gram/ekor
·
Daya adaptasi luas terhadap
lingkungan
·
Produksi benih 2000 – 3000
butir/ekor
·
Tahan terhadap penyakit
|
Dengan banyaknya jenis nila tersebut, pembudidaya dapat memilih
sesuai dengan sumber dayanya.
- Efishery.com/direktori-perikanan/jenis-jenis-nila-primadona/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar