Selasa, 13 Juli 2010

ibu-ibu pengangkut garam

22 mei 2010
Banyak pengalaman berharga yang kudapatkan selama penelitian di Balai Besar Pegembangan Budidaya Air Payau Jepara ini. Salah satunya ketika mengambil garam di surodadi, kedung, Jepara.
Berawal ketika harus kultur biomass artemia yang dikultur dengan salinitas tinggi. untuk mendapatkan saliitas tinggi itu harus ditambahkan dengan garam. Setidaknya untuk bak volume 8 ton aku membutuhkan garam sebanyak 250 kg. atas bantuan mas bayu (pegawai BBPBAP) kami mendapatkan garam di Surodadi, Kedung, Jepara.
Matahari sangat menyengat saat kami berangkat ke surodadi, saat itu pukul 13.30 siang. Perjalanan sekitar 20 menit dari balai ke surodadi. Setelah mampir sebentar ditempat pemilik tambak yang juga saudara mas bayu. Kami menuju tambak garam tempat garam-garam itu berada.
Tiba di tambak garam, saya melihat sebuah truk untuk mengangkut garam, yang menjadi perhatian saya adalah orang-orang yang mengangkut garam itu, mereka semua adalah perempuan bukan laki-laki. Aku menyebut mereka ibu-ibu perkasa. Bayangkan berapa kali mereka bolak balik dari gudang menuju truk dengan mengangkut 1 sak garam seberat 50 kg. dan untuk mengangkut 6 sak garam mereka mendapatkan bayaran sekitar 10.000 rupiah. jarak antara truk dan gudang sekitar 10 meter.
`mas-mas namanya juga kuli walaupun becek tetap dikerjain`
Itulah kurang lebih kata-kata yang kudengar dari ibu-ibu itu, memang saat itu kondisi gudang garam sedang becek. aku salut pada mereka yang berjuang keras untuk menghidupi anak-anak dan membantu suami mereka dalam mencari nafkah. Dalam hati kumerasa miris melihat betapa beratnya beban mereka, bayangkan hanya untuk menggeser 1 sak garam saja kami melakukannya dengan susah payah, sementara mereka mampu mengangkutnya hingga ke truk dan itu tidak hanya sekali.
Mungkin diantara kalian sering melihat hal itu terjadi. Betapa banyak orang tua yang melakukan hal-hal seperti itu dan mereka melakukannya hanya untuk menghidupi keluarga mereka. Dan bersyukurlah ketika kita memiliki orang tua yag memiliki pekerjaan yang layak. Jangan pernah kita sia-siakan perjuangan mereka untuk kita selama ini..

Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.) dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini menteri Kelautan dan  Perikanan mengeluarkan peraturan baru untuk pengelolaan lobster ...